GenPI.co - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Robert M Delinom mengatakan bahwa penyebab utama potensi tenggelamnya wilayah Pantura Jawa tak disebabkan oleh kenaikan air laut.
Menurut Robert, penyebab utama potensi tenggelam wilayah tersebut adalah profil bebatuan yang masih cukup muda.
“Misalnya, di Surabaya batuannya adalah batuan lempung. Batuan lempung itu banyak ditemui di bagian Pantura Jawa,” ujarnya dalam Webinar “Benarkan Jakarta dan Pantura akan Tenggelam?”, Rabu (6/10).
Robert mengatakan bahwa batuan lempung memiliki pori-pori yang cukup besar.
“Sebenarnya tidak apa-apa jenis batuan ini, karena jika terkena air hujan, batuan ini akan bersifat seperti cangkir yang menampung air itu,” katanya.
Sementara itu, wilayah di Jakarta bagian utara juga terbentuk dari batuan lempung.
“Namun, di bagian selatan batuannya vulkanik, seperti yang ada di wilayah Bogor,” ujarnya.
Selain itu, Robert memaparkan bahwa secara geologis, Jakarta memang rawan tenggelam.
“Sebab, di bagian Utara ada batuan aluvial dan endapan rawa yang memang rawan. Untungnya, batuan di wilayah Selatan bisa membantu tanah Jakarta,” paparnya.
Robert pun menuturkan bahwa saat ini muka air laut lebih tinggi dibandingkan Sungai Ciliwung.
“Bedanya sudah 2,2 meter saat ini, padahal pada 1914, muka air laut dan air Sungai Ciliwung masih sama,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News