Indonesia Mubazir Pangan, Hasil Penelitian Ternyata

14 Oktober 2021 05:20

GenPI.co - Ketua Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Rochimawati mengatakan bahwa jurnalis memiliki peran penting dalam melakukan sosialisasi terkait mubazir pangan di Indonesia.

Menurutnya, jurnalis bisa membumikan bahasa teknis yang semula asing menjadi mudah dimengerti masyarakat.

Hal tersebut disampaikan dalam diskusi daring Bappenas dengan media bertema "Indonesia Mubazir Pangan, Kok Bisa?", Selasa (12/10).

BACA JUGA:  Dokter Dina Bongkar Rahasia Kenikmatan Wanita, Bisa Terasa Auuwww

"Bisa dipilih lagi bahasanya untuk ditulis di dalam artikel, agar poin pentingnya bisa tersampaikan dengan baik ke masyarakat," katanya.

Rochimawati memaparkan bahwa akan ada kepedulian yang tumbuh di masyarakat jika isu tersebut lebih dipahami.

BACA JUGA:  Keberuntungan Mengalir Terus, 4 Zodiak Bisa Panen Rezeki Mendadak

Terutama, terkait masalah lingkungan yang memiliki istilah cukup sulit.

"Masyarakat akan lebih peduli dengan masalah lingkungan, seperti food loss and food waste, karena bahasanya bisa lebih mudah dipahami," paparnya.

BACA JUGA:  Serai Campur Jeruk Nipis Cespleng Banget, Khasiatnya Dahsyat

Menurut Rochimawati, masyarakat cenderung malas untuk mencari tahu tentang suatu isu jika bahasanya sulit.

Pasalnya, hasil penelitian dan riset memiliki banyak bahasa ilmiah yang tentunya tidak dipahami oleh masyarakat.

"Hal itu bisa menyebabkan masyarakat menjadi ‘bodoh amat’, karena mereka sudah tidak mengerti istilah ilmiah yang digunakan," ungkapannya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co