GenPI.co— Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Banjarbakula selesai dibangun dengan menggunakan sistem sanitary landfill, yang membuat kawasan di sekitar tidak tercemar juga tidak bau.
TPA Sampah Regional Banjarbakula berada di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
“Cara kerja sistem sanitary landfill ini sampah yang masuk adalah sampah sisa atau 30% dari sampah awal yang telah dipilah dan dipilih. Sampah kemudian dilapis tanah. Berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut." ujar Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalsel, Muhammad Rizat Abidin, Selasa (25/6).
Menurut Rizat, untuk cairan atau air lindi dari sampah basah juga diolah terlebih dulu hingga menjadi air bersih yang tidak mengandung zat kimia, yang bisa berakibat pada pencemaran lingkungan.
"Saya yakin lingkungan disekitar TPA Sampah Banjarbakula tidak akan tercemar yang meninggalkan bau serta mampu menyebabkan penyakit," katanya.
TPA sampah juga dilengkapi area pencucian armada unit truk yang membuat lingkungan disekitar menjadi lebih bersih. Setiap truk yang keluar dari TPA ini sudah dalam kondisi bersih.
Baca juga:
Pengelolaan Sampah di Surabaya Jadi Rujukan Asean
Risma Beberkan Lagi Kiat Sukses Surabaya Kelola Sampah di Prancis
Rizat berharap TPA Sampah Banjarbakula bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk pengelolaannya akan dilakukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) dibawah Pemerintah Provinsi.
TPA Sampah Regional Banjarbakula yang dibangun Kementerian PUPR ini, mampu menampung 790 ton sampah per hari yang dihasilkan oleh 475 ribu jiwa di 5 kabupaten/kota di kawasan Banjarbakula, yakni Kota Banjarmasin dengan 440 ton perhari, Kota Banjarbaru (200 ton/hari), Kabupaten Banjar (70 ton/hari), Kabupaten Barito Kuala (40 ton/hari), dan Kabupaten Tanah Laut (40 ton/hari).
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News