Menuju Geopark Dunia, Asesor UNESCO Kunjungi Belitung

26 Juni 2019 12:31

GenPI.co – Belitung dikunjungi dua orang Asesor UNESCO, Selasa (25/6). Kedatangan mereka untuk  melakukan penilaian pada taman bebatuan yang diusulkan menjadi geopark dunia

Ketua Tim Percepatan 10 Bali Baru Hiramsyah S. Thaib mengatakan, acara penyambutan berlangsung di Rimba INLA. Selanjutnya, asesor diajak untuk menikmati sarapan pagi dengan menu vegan. Lalu ditutup dengan nonton beberapa film dokumenter di Geopark Theatre.

Hiramsyah mengatakan, asesor UNESCO merasa terkesan dan memberi impresi kekompakan dan tekad Geopark Belitung untuk maju.

“Evaluasi hari pertama, Alhamdulillah lancar. InsyaAllah dengan kerjasama yang kompak, geopark nasional Belitung bisa lolos ke UNESCO Global Geopark (UGG). Lbih senangnya lagi melihat reaksi 2 assesor yang datang. Mereka terlihat sangat happy,” ujarnya.

Baca juga:

Indonesia Siap Gelar Asia Pacific Geoparks Network 2019 

Yuk ke Geopark Ciletuh Sukabumi saat Libur Lebaran 

Kelimutu Segera Didaftarkan Sebagai Kawasan Geopark 

Advisor Badan Pelaksana Geopark Belitung Dyah Erowati menambahkan, kedua asesor tampak menikmati bermacam kuliner dan minuman yang disajikan. Mereka juga takjub melihat cultural performance ‘Rumah Adat’, karena belum pernah ke Indonesia sebelumnya.

“InsyaAllah kalau melihat proses asesor hari ini, kita optimis Belitung bisa lolos. Kekompakan pemerintah daerah di semua lini dan masyarakat/ komunitas menyatu. Di setiap jalan, di hotel, kantor-kantor, dll, semua kompak memasak spanduk geopark dengan standar yang sama,” ungkapnya.

Sebelum kedatangan asesor, Tim Badan Pengelola Geopark Pulau Belitung sudah melengkapi dan menyiapkan persyarakat-persyaratan yang menjadi penilaian. Khususnya pada geosite-geosite yang ada di Belitung. Penampakannya cukup berbeda dari sebelumnya, karena dilengkapi fasilitas tambahan yang membuat geosite tersebut semakin menarik.     

Geopark sendiri merupakan konsep manajemen pengembangan suatu kawasan secara berkelanjutan, dengan memadukan tiga keanekaragaman alam. Yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity), dan budaya (culturaldiversity). Konsep ini berpilar pada aspek konservasi, edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan penumbuhan nilai ekonomi lokal melalui geowisata.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co