GenPI.co - Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar mengatakan bahwa ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh Polri untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.
Namun, Sarah menegaskan cara-cara tersebut tidak mudah untuk dilakukan.
Pertama, cakupan dan fungsi Polri sangat luas. Hal tersebut tak dibarengi dengan dukungan SDM aparat kepolisian.
“Rasio polisi di Indonesia masih jauh dari ideal. Mungkin satu anggota polisi bisa menangani 400 orang masyarakat,” ujarnya dalam diskusi daring “Ada Apa dengan Tagar #PercumaLaporPolisi?”, Jumat (29/10).
Hal tersebut tentunya akan memperlambat kinerja kepolisian dalam mengusut kasus-kasus kejahatan.
“Ini adalah kritik tak hanya untuk kepolisian, tetapi juga untuk pemerintah,” ungkapnya.
Kedua, dukungan infrastruktur dan anggaran yang belum optimal.
“Misalnya, tim kepolisian mengusut suatu kasus dan mereka dapat anggara sekian untuk per pengusutan kasus. Kalau anggaran itu kurang, bagaimana?” tuturnya.
Ketiga, anggota kepolisian harus secepatnya menyelesaikan kasus-kasus, terutama yang melibatkan nama institusi.
Pasalnya, selama ini kepolisian terbiasa hanya memberikan klarifikasi sebagai langkah pertama yang diambil.
“Dengan karakter netizen seperti saat ini, kepercayaan publik tentu tak akan bisa didapatkan hanya lewat klarifikasi,” paparnya.
Keempat, kepolisian bisa memanfaatkan Divisi Pembinaan Masyarakat (Binmas) untuk menjadi langkah preventif agar masyarakat tak melakukan kejahatan.
“Kinerja yang seharusnya dilakukan kepolisian saat ini adalah preventif. Polisi itu tak hanya dalam tahap penindakan dan pengusutan,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News