Roehana Koeddoes Tampil di Google Doodle Hari Ini, Siapakah Dia?

08 November 2021 07:43

GenPI.co - Google Doodle hari ini, Senin 8 November 2021 menampilkan tokoh Indonesia, yakni Roehana Koeddoes. 

Siapakah sosoknya?

Roehana Koeddoes merupakan wartawan perempuan pertama Indonesia yang meraih gelar sebagai pahlawan nasional.

BACA JUGA:  Game Champion Island di Google Doodle, Begini Cara Mainnya!

Nama aslinya adalah Siti Roehana, sedangkan nama Koedoes merupakan nama belakang dari suaminya, Abdoellah Koeddoes.

Sosok Roehana Koeddoes sudah dua kali diusulkan Pemprov Sumbar sebagai pahlawan nasional dari provinsi itu dan terakhir diusulkan pada 2018.

BACA JUGA:  Ulang Tahun ke-23, Google Tampilkan Doodle Spesial Berbentuk Kue!

Roehanna akhirnya diberi penganugerahan gelar di Istana Negara pada 7 november 2019, oleh Presiden Joko Widodo.

Roehanna lahir di Sumatera Barat, tepatnya di Koto Gadang, Kecamatan Ampekkoto pada 20 Desember 1884 dan meninggal di Jakarta pada 17 Agustus 1972 pada usia 87 tahun.

BACA JUGA:  Google Doodle Tampilkan Ellya Khadam, Ini Profil Sang Maestro

Ia merupakan sulung dari 26 bersaudara, serta putri dari seorang Hoofdjaksa atau Jaksa Kepala dan Kiam, Moehammad Rasjad Maharaja Soetan.

Roehana juga merupakan keturunan Datuk Dinagari dari Puak Kato, salah satu keluarga terpandang yang memiliki jalur matrilineal tertua di Koto Gadang.

Adik tiri Roehanna adalah Soetan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia dan keponakannya adalah penyair kondang Chairil Anwar.

Roehana juga merupakan sepupu dari KH. Agus Salim, ulama pejuang yang cukup berpengaruh di Indonesia.

Kehidupan Roehanna bisa dikatakan cukup sulit, karena berada pada zaman Kartini, saat akses pendidikan untuk perempuan sangat dibatasi. Namun, kondisi itu tak membuat semangatnya turun dan langsung menyerah begitu saja.

Rohanna berkiprah sebagai wartawan, bahkan sebelum negara ini bernama Indonesia.

Ia memulai kiprahnya di dunia jurnalistik dari surat kabar Poetri Hindia pada 1908 di Batavia, hingga akhirnya koran itu dibredel oleh pemerintah Belanda.

Di tengah segala keterbatasan akses untuk perempuan, Roehanna mendirikan surat kabar bernama Sunting Melayu.

Surat kabar tersebut pun dianggap sebagai koran perempuan pertama di Indonesia.

Tak hanya aktif sebagai wartawan, Roehanna juga aktif membela kaum pribumi saat masa penjajahan Belanda.

Ia turut membantu pergerakan politik dengan tulisannya yang membakar semangat juang para pemuda.

Roehana bahkan mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan.

Pada tahun 1911, Roehanna juga mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia di Kota Gadang, sebagai bentuk kontribusinya dalam dunia pendidikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co