GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa mengatasi perubahan iklim tak bisa hanya dilakukan lewat advokasi dan janji program.
Menurut Sri, pemerintah butuh mengeluarkan kebijakan yang bersifat fundamental agar mampu menurunkan emisi karbon.
“Ini soal bagaimana kita bisa konsisten menegakkan kebijakan,” ujarnya dalam kegiatan “Youth Camp for Future Leader on Environment”, Senin (15/11).
Oleh karena itu, seluruh pihak global diminta untuk membuat sebuah komitmen, terutama pemerintahan tingkat negara.
“Ini yang dituangkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Di dalamnya ditulis negara mana saja yang berkontribusi untuk turunkan CO2 dan berapa jumlahnya,” ungkapnya.
Sri mengatakan bahwa pembagian jumlah emisi CO2 yang harus diturunkan itu merupakan pertarungan.
Menurut Sri, butuh negosiasi yang luar biasa supaya tiap-tiap negara tak melepaskan tanggung jawab begitu saja.
“Seperti yang terjadi dalam KTT Iklim COP26 di Glasgow kemarin. Kadang-kadang hanya persoalan satu-dua kata, tetapi maknanya luas dan berat,” katanya.
Produk kebijakan yang dihasilkan dalam COP26 pun akhirnya berdampak kepada masing-masing negara yang menjalani.
“Itu akan berujung kepada pengambilan keputusan setelahnya, mulai dari tenggat waktu, apa upaya terbaik, siapa yang harus bayar, dan apa saja konsekuensinya,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News