GenPI.co - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa seluruh pihak harus siap dan bersikap rasional dalam mendukung nuklir sebagai energi alternatif di Indonesia.
Pasalnya, energi nuklir bisa membantu Indonesia dalam mengurangi gas emisi karbon.
“Target net zero emission 2060 itu bukan hanya target nasional, tetapi target global,” ujarnya dalam webinar “Siapkah Energi Nuklir Mendukung Net Zero Emission Indonesia?”, Selasa (16/11).
Handoko mengatakan bahwa energi nuklir bisa berkontribusi menyelamatkan lingkungan serta menjamin kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dari hari ini.
Meskipun begitu, Handoko menilai bahwa perjuangan dalam memberdayakan energi nuklir sudah berlangsung sejak lama.
“Isu pengembangan energi nuklir dan tantangannya ini sebenarnya sudah lama, padahal energi nuklir berpotensi sekali sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi kita di masa mendatang,” katanya.
Oleh karena itu, Handoko memaparkan bahwa para periset harus bisa mengambil keputusan secara rasional dan saintifik terkait masalah energi di Indonesia.
Sebab, Indonesia sudah tak mungkin mencapai bauran energi bersih sebanyak 25 persen pada 2025.
“Apalagi, jika kita hanya mengandalkan energi baru terbarukan (EBT) selain PLTA,” paparnya.
Masalah lain yang menghambat pergeseran energi bersih di Indonesia juga disebabkan oleh teknologi penyimpanan.
“Teknologi penyimpanan cadangan EBT belum mumpuni dan hal ini tak terjadi hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News