GenPI.co - Sampah plastik di Indonesia belum terkelola dengan baik. Dalam waktu setahun ada 6,8 juta ton sampah plastik dihasilkan masyarakat Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo dalam media Gathering Plastic Reborn 3.0.
"Sebanyak 61 persen belum terkumpul dan belum terkelola," kata Triyono, Selasa (16/11).
Penyebabnya ialah paradigma masyarakat yang langsung membuang sampah plastik ke tempat sampah.
Padahal kata Triyono, sampah plastik memiliki nilai jika dikelola dan di daur ulang dengan benar.
"Plastik itu ada 'value'-nya," ucapnya.
Dia mengatakan, tempat pembuangan akhir sebaiknya hanya untuk sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang.
"Landfill itu kalau bisa menjadi tujuan yang benar-benar sangat terakhir untuk produk yang benar tidak bisa di-recycle," katanya.
Kabar baiknya, kata Triyono, beberapa daerah sudah memiliki infrastruktur daur ulang sampah plastic.
“Namun sebagian besar hanya terdapat di kota-kota besar,” bebernya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan program Plastic Reborn merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah plastik.
“Melalui Plastic Reborn Coca-Cola Foundation membangun kerja sama dengan berbagai perusahaan rintisan untuk mengembangkan sistem, agar lebih banyak sampah plastik yang di daur ulang,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News