GenPI.co - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa pihaknya siap untuk meminjamkan tenaga ahli BRIN kepada pihak swasta tanpa harus bayar.
Handoko mengatakan bahwa hal itu bahkan sudah disiapkan dalam bentuk regulasi.
“Kami yang akan bayar gaji tenaga ahli, pihak swasta cukup mengirimkan laporan hasil riset dan penilaian pekerjaan tenaga ahli kami,” ujarnya dalam "Indonesia Electric Motor Show Hybrid 2021", Rabu (24/11).
Menurut Handoko, hal tersebut dilakukan untuk mendorong dunia research and development (R&D) di Indonesia bisa mencapai target UNESCO, yaitu 80 persen dipegang oleh swasta.
Kondisi R&D Indonesia hari ini adalah 80 persen masih dipegang oleh pemerintah.
“Kita bahkan tertinggal jauh dari Malaysia yang 75 persen sudah dipegang oleh swasta,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Handoko menegaskan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh jika para pelaku usaha berperan besar.
“Jadi, ekonomi akan tumbuh kalau swastanya tumbuh, bukan pemerintahnya yang tumbuh,” tuturnya.
Handoko memaparkan bahwa porsi pemerintah dalam bidang R&D usaha seharusnya makin kecil.
“Sementara itu, peran pelaku usaha harus makin dominan dan tugas kita ini tidak ringan,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News