Saham Bandara Kualanamu Dilepas ke Perusahaan India, Bikin Kaget

26 November 2021 19:18

GenPI.co - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi soal saham Bandara Kualanamu dilepas ke perusahaan India.

Diketahui, PT Angkasa Pura II melepas kepemilikan saham Bandara Kualanamu sebesar 49 persen kepada perusahaan asal India, GMR Airport Internasional.

Lantas, dia menyebut negara mendapat dua keuntungan dari aksi lepas saham Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatara Utara itu.

BACA JUGA:  Ironi, Gadis Tunawisma di India Dipaksa 400 Pria, Bikin Miris

Pertama, mendapat dana segar sebesar Rp 1,58 triliun dan pembangunan serta pengembangan Bandara Kualanamu.

"Angkasa Pura II mendapatkan dua keuntungan, yaitu dana sebesar 1,58 triliun dari GMR serta ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp 56 triliun dengan tahap pertama sebesar Rp 3 triliun," ujar Arya di Jakarta, Jumat (26/11/2021).

BACA JUGA:  Bandara Adisutjipto Kembali Layani Penerbangan Yogyakarta-Bali

Selain itu, aksi melepas 49 persen saham tersebut membuat perseroan tidak perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 58 triliun untuk pengembangan Bandara Kualanamu, karena proyek pembangunan bandara justru ditanggung oleh mitra.

Kemudian, dana sebesar Rp 1,58 triliun bisa dipakai oleh Angkasa Pura II untuk pengembangan dan pembangunan bandara baru di Indonesia.

BACA JUGA:  Kecelakaan Kereta Api Terjadi di Lintas KA Bandara Kualanamu

"Ini namanya memberdayakan aset tanpa kehilangan aset, bahkan asetnya membesar berkali-kali lipat. Jadi aset tersebut tetap milik Angkasa Pura II bukan dijual asetnya. Keliru kalau mengatakan terjadi penjualan aset," tutur Arya.

Sebagai informasi tambahan, Angkasa Pura II dengan GMR membentuk perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi untuk mengelola Bandara Internasional Kualanamu.

Angkasa Pura II sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai 51 saham di Angkasa Pura Aviasi.

Sedangkan GMR memegang 49 persen saham.

Kerja sama ini akan mengelola Kualanamu selama 25 tahun dan semua biaya pembangunan ditanggung dengan sistem build of take (BOT).

Setelah 25 tahun, aset akan dikembalikan kepada Angkasa Pura II.(Antara/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co