BMKG Buka Suara soal Isu Tsunami di Cilegon, Harap Simak!

04 Desember 2021 00:20

GenPI.co - BMKG akhirnya buka suara terkait adanya isu mengenai tsunami di wilayah Cilegon pada akhir tahun 2021.

Daryono selaku Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan gamblang menegaskan bahwa dirinya dan pihaknya tidak membenarkan hal tersebut.

Itu artinya, BMKG menepis isu yang mengatakan bahwa mereka pernah mengeluarkan prediksi mengenai daerah Cilegon, Banten akan mengalami tsunami menjelang akhir tahun 2021.

BACA JUGA:  BMKG Sampaikan Tanda Bahaya, Semua Warga Aceh Diimbau Waspada

“Terkait dengan pemberitaan yang sedang beredar saat ini, mengenai potensi tsunami di Cilegon, BMKG tidak mengeluarkan prediksi dan tidak memberikan prediksi akan terjadinya tsunami pada saat Hari Natal dan Tahun Baru,” tegas Daryono.

Daryono menjelaskan, Cilegon hanya merupakan salah satu contoh daerah rawan yang memiliki potensi tsunami dan dibicarakan dalam konteks secara umum untuk meminta masyarakat waspada terkait dengan cuaca, iklim, gelombang laut serta gempa dan tsunami saja.

BACA JUGA:  Banten Siaga! BMKG Warning Potensi Tsunami 8 Meter di Selat Sunda

" Artinya, sama saja dengan kota lain yang memiliki potensi dan catatan sejarah tsunami," kata Daryono.

Berdasarkan katalog tsunami BMKG, sejak tahun 1608 Indonesia telah mengalami bencana gelombang tsunami sebanyak 246 kejadian, sampai dengan yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:  BMKG Sampaikan Pesan Penting, Daerah Ini Rawan Bencana

Ia turut menyebutkan memang terdapat beberapa daerah yang juga termasuk dalam daerah rawan akan bencana, seperti wilayah pantai Barat Sumatera dari Aceh sampai Lampung, Selat Sunda dari Jawa Barat hingga Banyuwangi.

Kemudian ada Selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur juga Sulawesi. Sehingga, semua pihak diharapkan untuk selalu waspada dengan bencana yang akan terjadi sewaktu-waktu.

“Jadi Ibu Dwikorita sebenarnya berbicara secara umum mengimbau kepada masyarakat pentingnya untuk mewaspadai terkait dengan cuaca, iklim, gelombang laut, gempa dan tsunami. Itu wajar dan memang tugas utama kita,” kata dia.

Menurut Daryono, gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan akan terjadi.

Namun, bisa dimodelkan potensi bahayanya dengan menggunakan skenario terburuk untuk acuan mitigasi konkret seperti melalui sumber gempa, catatan sejarah suatu daerah mengalami bencana serta hasil monitoring yang dilakukan BMKG.

Oleh sebab itu, dia meminta pada seluruh masyarakat khususnya warga Cilegon, supaya tidak terpengaruh terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan terus mengikuti perkembangan informasi kebencanaan melalui kanal resmi milik BMKG.

Daryono juga meminta pada semua media untuk lebih teliti dalam membedakan kata prediksi dan potensi bencana. Sehingga, dapat mencegah terjadinya hoaks yang akan timbul dan meresahkan masyarakat.(Antara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co