GenPI.co - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan bahaya terkait potensi gelombang tinggi dan banjir rob di 19 wilayah di Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi mulai dari 8 hingga 10 Desember 2021.
Sembilan belas wilayah tersebut di antaranya Kepulauan Natuna, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari gelombang tinggi dan pasang muka air laut tersebut,” kata Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BMKG.
Potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir juga berpeluang terjadi kembali pada tanggal 18-22 Desember 2021.
Kondisi tersebut disebabkan oleh fenomena fase bulan purnama pada 19 Desember 2021.
Dwikorita menjelaskan bahwa pola sirkulasi siklonik dan seruakan dingin aktif di Laut China Selatan memberikan dampak signifikan pada peningkatan tinggi gelombang mencapai 4 hingga 6 meter di wilayah perairan Natuna.
Selain itu, kondisi kecepatan angin signifikan berkisar 25 hingga 30 knot terpantau di Samudera Pasifik timur Filipina juga memberikan dampak terhadap peningkatan gelombang tinggi di wilayah utara Indonesia bagian timur.
Fase angin kencang yang diikuti gelombang tinggi serta fase pasang maksimum dan curah hujan intensitas lebat semakin menambah dampak tingginya genangan di perkampungan nelayan di pesisir.
Gelombang tinggi dan banjir pesisir patut diwaspadai, karena dapat berdampak pada terganggunya sejumlah kegiatan, seperti pada sektor perikanan tangkap, transportasi dan perikanan darat.
Sementara itu, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf, menyatakan pihaknya telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Mitigasi Bencana dan Lingkungan bernama Simail.
Nantinya, Simail akan memberikan informasi terkait cuaca dan operasional pelabuhan.
“Sistem informasi ini tersebar ke seluruh masyarakat pesisir yang memberikan peringatan bahwa pada hari ini atau dua hari ke depan jangan melaut karena kondisi perairan sedang menguntungkan,” beber Yusuf. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News