GenPI.co – Menciptakan masyarakat yang toleran, ramah dan saling menghargai adalah tanggung jawab semua pihak. Untuk itu penghayatan pengamalan ajaran agama yang menciptakan kerukunan intern dan antarumat beragama perlu terus dibangun melalui dialog antarumat secara rutin.
Kabupaten Pohwuato yang dihuni penduduk multietnik dan ragam agama ini terus menguatkan sikap moderat dan toleran warganya. Salah satu yang ditempuh adalah Dialog Antarumat Beragama di Golden Sri Kota Hotel, Kota Marisa
“Dialog antarumat beragama ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perbedaan adalah realita kehidupan. Keberagaman ini memperindah fenomena kehidupan beragama,” kaat Yudin Moonti, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pohuwato, Rabu (10/7).
Baca juga:
Puluhan Pemuda Dilatih Jadi Pemandu Wisata Selam
Festival Layang-layang ini Dihelat Malam Hari, Catat Tanggalnya
Di Provinsi Gorontalo, Pohuwato dikenal memiliki penduduk yang beragam suku dan agama, untuk itu perlu terus didorong kegiatan yang memberikan pemahaman betapa pentingnya menjaga kerukunan. Ini akan memperkokoh kehidupan beragama di bumi Panua, Kabupaten Pohuwato.
Dialog antarumat beragama ini diikuti puluhan peserta, mereka adalah tokoh agama, pemuka masyarakat dan kaum muda dari berbagai agama yang berada di Kabupaten Pohuwato.
Di Pohuwato terdapat miniatur keragaman Indonesia, yang menjadi contoh kehidupan harmoni dalam keberagaman. Salah satunya di Desa Banuroja Kecamatan Randangan, semua perbedaan itu ada di sini.
Warga desa ini berasal dari transmigran asal Nusa Tenggara Timur, Bali dan Jawa, serta warga lokal Gorontalo. Saat memasuki desa ini akan ditemukan masjid dan pesantren, gereja dan pura yang megah. Semua waragnya hidup dalam harmoni.
Simak juga tayangan berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News