Becak Babel, Kumpulan Anak Muda Peduli Lingkungan

19 Desember 2021 21:45

GenPI.co - Bangka Environment Creative Activist of Kawa Bangka Belitung (BECAK BABEL), adalah sebuah komunitas yang peduli terhadap lingkungan, lebih tepatnya pengelolaan sampah.

Komunitas tersebut dibentuk pada tahun 2015 oleh sekumpulan pemuda remaja masjid perumahan RSS Sungailiat Bangka.

“Tujuan awalnya itu untuk produktif serta membantu mengelola sampah masyarakat karena pada saat itu belum ada pengelolaan sampah di daerah saya,” tutur Fiqih Akbar Barokah, ketua Becak Babel saat dihubungi GenPI.co, Sabtu (18/12).

BACA JUGA:  Dukungan ke Prabowo Subianto Makin Seret

Para pendiri komunitas ini berinisiatif untuk membuat gerakan emngumpulkan sampah masyarakat sekitar di masjid.

Karena tidak diperbolehkan untuk menjadi tempat pengumpulan sampah, akhirnya pindah ke lahan kosong yang sekarang menjadi markas Becak Babel.

BACA JUGA:  Aksi Kaesang Borong Saham Puluhan Miliar Berbuntut Panjang

“Becak Babel sendiri sebenarnya berbasis bank sampah, jadi namanya bank sampah lestari, tapi karena sedang vakum sekarang hanya fokus mengelola sampah,” ujar Fiqih.

Sampah yang dikelola oleh mereka menjadi seperti paving block dan ecobrick.

BACA JUGA:  Belajar Isu Gender bersama Komunitas Muslimah Reformis Sidoarjo

Sementara untuk food waste managementnya itu digunakan cara kompos bio konversi BSF, menggunakan maggot.

Fiqih mengatakan untuk saat ini memang selama enam tahun ini hanya untuk meentukan formula untuk pembuatan hasil karya tersebut.

“Sebenarnya ada keinginan untuk dikomersilkan, namun masih banyak pertimbangan mulai dari SDM dan konsistensi ke depannya,” tambahnya.

Untuk anggota sendiri, secara organisasi anggota pengurus dari Becak Babel hanya berjumlah 15 orang.

Karena sudah punya jaringan sendiri sehingga ketika mengadakan kegiatan sudah banyak volunteer yang siap untuk turut serta.

“Kebanyakan yang bergerak di Becak Babel itu rata-rata pelajar,” ucap Fiqih.

Saat ini lokasi bank sampah masih baru satu yang terletak tepatnya di taman persahabatan Sungailiat Bangka.

“Insyaallah tahun depan jika memungkinkan akan dibuat replika di tiap kabutan,” ujar Fiqih.

Ternyata tidak hanya memikirkan masalah pengelolaan sampah, Becak Babel juga mencakup ranah lain seperti pembinaan remaja dan juga kemanusiaan.

Becak Babel bermitra dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk masalah keremajaan.

Sementara masalah kemanusiaan, Becak Babel sering melakukan galang donasi.

“Becak Babel juga memegang kunci relawan kemanusiaan di Kabupaten Bangka,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: M Gazza Roosaryatama

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co