Epidemiolog Ungkap Joki Vaksinasi Covid-19, Bongkar Masalah Ini

23 Desember 2021 04:40

GenPI.co - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman ikut buka suara terkait kasus viral pria yang mendapatkan dosis vaksinasi sebanyak 17 kali.

Menurut Dicky Budiman, kasus tersebut merupakan bukti rendahnya literasi dan masalah dalam sistem administrasi.

Dicky Budiman mengungkapkan kasus serupa juga terjadi di negara lain, seperti Selandia Baru.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Salam Sangat Dahsyat, Kolesterol Bisa Ambrol

"Akan selalu ada potensi memanfaatkan sistem yang tidak sempurna di mana pun itu," jelas Dicky Budiman kepada GenPI.co, Rabu (22/12).

Dicky Budiman pun meminta pemerintah setempat untuk meningkatkan literasi vaksinasi covid-19.

BACA JUGA:  Air Rebusan Serai Campur Daun Jeruk Nipis Khasiatnya Dahsyat, Wow

"Artinya ada sistem yang memungkinkan. Padahal di Indonesia seharusnya lebih ketat dibandingkan di Australia," ungkap Dicky Budiman.

Dia mengatakan, di Australia walaupun database kuat, tapi ada hal-hal yang secara klarifikasi fisik tidak ada.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Pepaya Khasiatnya Dahsyat, Bikin Terbelalak

"Hanya melihat tanggal lahir saja," kata Dicky Budiman.

Padahal menurut Dicky, di Indonesia setidaknya ada dokumen Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang menjadi syarat verifikasi vaksinasi covid-19.

Sebelumnya, Abdul Rahim (49) diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Abdul Rahim mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co