GenPI.co - Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persadaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi berkaca dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
Novel menyoroti ucapan Putin yang menyebut penghinaan terhadap Nabi Muhammad tidak bisa dianggap sebagai ekspresi kebebasan seni.
"Apa yang disampaikan Putin benar-benar sangat waras dan sehat lahir batin," kata Novel Bamukmin kepada GenPI.co, Selasa (28/12).
Pentolan 212 ini mengatakan Putin secara tidak langsung telah mengamalkan salah satu ajaran Islam, yaitu haram menghina agama apapun, termasuk Rasulullah.
"Dengan begitu, Indonesia harus berkaca di kaca yang bening, khususnya rezim ini yang presidennya Islam bahkan wapresnya kiai," katanya.
Menurutnya, Indonesia dengan sila pertama Pancasila ialah Ketuhanan Yang Maha Esa harusnya bisa mengamini hal serupa.
Pentolan 212 ini mengatakan, negara ini harus mengambil sikap bahwa sudah harga mati tidak ada tempat bagi penista agama.
Namun, justru di rezim ini Pancasila-nya pun mau diganti oleh PDIP yang sedang berkuasa dengan Eka Sila.
"Yang diduga akan membuang unsur ketuhanan dan membuat rezim ini sangat kuat diduga tidak ada tempat buat umat beragama," katanya.
Novel khawatir Indonesia justru akan menjadi surga buat penistaan agama dan komunisme gaya barunya.
"Puncaknya ialah RUU HIP, BPIP, serta mengkriminalisasikan dan menteroriskan ulama sekaligus aktivis Islam," tandas Novel. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News