GenPI.co - Seorang satpam di Jakarta tersambar petir, Senin (26/12) kemarin. Meski mendapat luka di beberapa bagian tubuh, korban dinyatakan selamat setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Kejadian orang tersambar petir sudah beberapa kali terjadi. Namun, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), manusia tersambar petir bukan kejadian yang umum terjadi.
Kasi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman, mengatakan, petir senantiasa akan menyambar objek tertinggi di area terbuka.
Petir juga cenderung menyambar objek tertinggi seperti pohon, atau orang yang berteduh di bawah pohon. Korban atau manusia yang tersambar petir biasanya terjadi secara tidak langsung.
“Nah kalau untuk kasus satpam di Jakarta itu, dia tersambar petir secara langsung. Karena memang sambaran petir juga menyambar tanah lapang,” katanya kepada GenPi.co Kepri, Rabu (28/12).
Suratman menyarankan, jika sedang hujan disertai petir, masyarakat diimbau menghindari lapangan terbuka atau benda yang bisa menjadi penghantar listrik seperti pepohonan.
Masyarakat diminta berlindung pada bangunan yang aman dan menjauhi panel listrik saat terjadi hujan dengan petir.
“Penggunaan alat elektronik baik di luar maupun di dalam ruangan sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada korban yang tersambar petir,” kata dia.
Namun, masyarakat tetap diminta menghindari penggunaan alat elektronik saat terjadi petir.
Dia mengungkapkan, sejauh ini BMKG tidak pernah mencatat kasus sambaran petir yang mengenai manusia.
“Sebenarnya kami memiliki alat Lightening Detector tapi fungsinya lebih ke pelayanan klaim asuransi apabila terdapat kerusakan peralatan akibat petir,” kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News