GenPI.co - Malut United menorehkan catatan apik di tengah putusnya rekor tak terkalahkan setelah dihajar PSM Makassar dengan skor 2-3 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/5).
Sebanyak 2 pemain muda lokal, Ahmad Wadil dan Frets Butuan, mencetak gol perdana mereka untuk tim di Liga 1.
“Wadil dan Frets adalah kebanggaan kami. Mereka bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menunjukkan bahwa pemain muda dari Maluku Utara bisa bersaing di level tertinggi,” kata Pelatih Malut United, Imran Nahumarury, dikutip Minggu (11/5).
Kedua gol ini menjadi catatan bersejarah sebagai penanda kontribusi pemain lokal dalam perjalanan Malut United di Liga 1.
Imam menyebut bagi masyarakat Maluku Utara, kehadiran Malut United di Liga 1 juga membawa nama daerah ke panggung nasional.
Dia menilai gol-gol dari Wadil dan Frets menjadi penyemangat bagi generasi muda di wilayah timur Indonesia untuk bermimpi besar.
Di sisi lain, Imam mengakui kekalahan dari PSM Makassar menjadi pembelajaran berharga bagi tim jelang akhir Liga 1 musim ini.
“Kami mungkin kalah, tapi semangat Laskar Kie Raha tidak pernah padam. Gol dari Wadil dan Frets adalah bukti bahwa talenta muda kami mampu bersinar di panggung besar,” papar dia.
Malut United tandang ke Parepare dengan rekor impresif yang tak terkalahkan dalam 13 laga.
Sayang, rekor apik Malut United ini terputus setelah dikalahkan tuan rumah PSM.
“Kami kehilangan fokus di menit-menit awal, dan PSM memanfaatkannya dengan baik,” imbuh dia.
Hasil minor ini membuat Malut United tertahan di peringkat keempat dengan 53 poin.
Malut United tertinggal dari Dewa United (57 poin) dan Persebaya Surabaya (54 poin).
“Kekalahan ini bukan akhir. Kami akan bangkit dan menunjukkan bahwa Malut United adalah tim yang pantang menyerah,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News