GenPI.co - Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, membeberkan antisipasi virus varian omicron yang dinilai berasal dari negara yang tingkat omicronnya tinggi.
“Karena itu ditambahkan jadi 14 hari, harapannya dengan itu bisa lebih ketahuan, terdeteksi lebih dini,” Christina saat ditemui di SDN 05 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (31/12).
Politikus Golkar itu pun juga mengatakan pintu luar negeri perlu ditutup untuk mencegah penularan varian omicron secara masif.
“Perlu, itu kan, selalu buka tutup, ya, hal yang sama juga berlaku kan kaya Belanda sedang lockdown,” ungkapnya.
Menurut politikus Golkar itu, sistem buka tutup tersebut dinilai wajar.
“Itu sesuatu yang wajar, sih, disesuaikan dengan keadaan terkini dan itu dilakukan oleh banyak negara,” katanya.
Seperti yang diketahui, varian omicron sudah masuk ke Indonesia.
Saat ini Indonesia telah mengidentifikasi 68 kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.
Puluhan kasus Omicron di Indonesia itu mayoritas imported case dari 60 WNI pelaku perjalanan luar negeri, 7 WNA, dan satu kasus transmisi lokal di DKI Jakarta.
Mayoritas kasus datang dari pelaku perjalanan internasional negara Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sementara itu, kasus lainnya juga datang dari para pelaku perjalanan negara seperti Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malawi, Malaysia, Nigeria, Kongo, Spanyol, Ukraina dan Irlandia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News