Ada Bahaya Mengancam dari Gunung Merapi, Semuanya Mohon Simak

31 Desember 2021 23:30

GenPI.co - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan ada bahaya mengancam dari Gunung Merapi. 

Pasalnya, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa letusan Gunung Merapi bakal berakhir dalam waktu dekat.

"Belum ada tanda-tanda letusan Merapi bakal berakhir dalam waktu dekat," ujar Hanik Humaida, saat konferensi pers virtual, Jumat (31/12/2021).

BACA JUGA:  Gunung Merapi Luncurkan 15 Kali Guguran Lava Pijar, Waspada!

Bahkan, berdasarkan pengamatan BPPTKG, intensitas kegempaan di Gunung Merapi masih tinggi, meski tidak meningkat juga tidak menurun.

Selain itu, deformasi yang diukur dengan alat pemantau aktivitas gunung api berupa electronic distance measurement (EDM) juga masih menunjukkan ada suplai magma meski kecil.

BACA JUGA:  Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Warga Dimohon Waspada

Kemudian untuk guguran intensitasnya juga masih tinggi, yakni rata-rata 160 kali per hari.

"Jadi belum ada peningkatan dan penurunan atau masih stagnan tinggi," kata dia.

BACA JUGA:  Alarm Siaga Gunung Merapi Kembali Aktif, Bahaya Gempa Guguran

Meski demikian, kubah lava Merapi hingga saat ini tidak mengalami pertumbuhan secara signifikan.

Volume kubah barat daya Merapi per 24 Desember 2021 sebesar 1,65 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 5.000 meter kubik per hari.

Sedangkan kubah tengah mencapai 3 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan terakhir 2.000 meter kubik per hari.

Lalu, berdasarkan pemodelan yang dibuat BPPTKG, awan panas bisa meluncur sejauh 5 kilometer ke Sungai Boyong, Krasak, Bebeng, dan Sungai Putih apabila volume kubah lava di sisi barat daya Merapi mencapai 3 juta meter kubik.

Oleh karena itu, semua warga yang berada di sekitar Gunung Merapi untuk terus waspada.

"Kewaspadaan harus terus kita tingkatkan karena alam kan sifatnya tiba-tiba yang tidak terkendali, misalnya ada suplai (magma) dari dalam," tuturnya.

Adapun, hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Sebagaimana diketahui, letusan Merapi Tahun 2021 dimulai sejak 4 Januari 2021 dan berlangsung hingga saat ini berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava.(ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co