GenPI.co - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dan Kementerian Perhubungan memprediksi arus kedatangan masuk ke Indonesia akan meningkat signifikan hingga minggu ketiga Januari 2022.
Oleh karena itu, langkah antisipasi penyebaran varian Omicron harus dilakukan, termasuk menunda segala bentuk perjalanan tak mendesak dan terencana, apalagi dalam jumlah besar.
“Hal itu akan meningkatkan risiko terhadap keberhasilan pengendalian kasus covid-19 pasca Nataru,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers Satgas Covid-19, Kamis (6/1).
Menurut Wiku, pemerintah terus meningkatkan skrining ketat di pintu-pintu masuk negara serta menjalankan peraturan karantina tanpa pandang bulu.
“Kami mengimbau pemerintah dan Satgas Covid-19 daerah terus melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) untuk menghindari lonjakan kasus di komunitas, terutama varian Omicron,” ungkapnya.
Wiku juga memaparkan sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa varian Omicron menimbulkan infeksi yang tak terlalu parah.
“Namun, saya mohon masyarakat tak lengah dan tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari,” paparnya.
Lebih lanjut, Wiku menuturkan Polri resmi meluncurkan aplikasi monitoring karantina PRESISI pada Kamis (6/1).
Peluncuran tersebut dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Aplikasi tersebut merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor untuk memastikan karantina dijalankan secara disiplin.
“Aplikasi ini juga bertujuan untuk menghindari transmisi lokal varian Omicron. Caranya, dengan mengintegrasikan data kasus covid-19 dan mobilitas masyarakat,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News