Menteri Susi Puji Pariwisata Anambas di Festival Padang Melang

18 Juli 2019 10:29

GenPI.co – Pelaksanaan Festival Padang Melang 2019 di Anambas berlangsung spesial. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti hadiri di acara itu. Ia tampil menjadi endorser untuk pariwisata Anambas.  

Festival Padang Melang 2019 resmi dibuka Rabu (17/7) sore WIB. Lokasinya di Pantai Padang Melang, Jemaja, Anambas, Kepri.

“Pariwisata dan perikanan diterapkan di Anambas sudah top. Sudah benar. Alam dan budaya Anambas luar biasa indah. Yang penting itu dijaga. Bila semuanya oke, wisatawan yang berkunjung pasti akan semakin banyak. Sekarang yang diperlukan bagaimana membuat wisatawan tinggal lebih lama lagi di Anambas,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudji Astuti, Rabu (17/7).

Rangkaian pembukaan diawali dengan Arakan Gendang Panjang. Ada juga atraksi Silat Kampong, Berbalas Pantun, Tabur Beras Kuning, dan Pangalungan Cual. Disampaikan juga Petatah Petitih Junjong Adat

Baca juga:

Gorontalo Pamerkan Produk Unggulan Di Festival Pesona Bunaken 

Wisata Air Terjun di Kampung Dayak Butuh Uluran Tangan Pemda 

Plt Gubernur Kepri Isdianto menjelaskan, saat ini komitmen kuat memajukan pariwisata dimiliki stakeholder. Sebab, Anambas memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. 

“Kami pun tetap fokus kepada pariwisata. Kami optimistis, pariwisata di Anambas dan Kepri grafiknya akan terus naik. Basicnya ada dan pariwisata ini tidak pernah habis. Sekarang yang utama bagaimana mengemasnya,” jelas Isdianto.

Kemeriahan pun semakin terasa, apalagi penanda openingnya menggunakan Alat Nong Neng. Alat ini menjadi pengiring masyarakat kala membuka membuka lahan pertanian. Apalagi, masyarakat Pulau Jemaja pada zaman dahulu terkenal dengan gotong royongnya. Keberadaan alat ini sebagai hiburan. Menimbulkan suara khas, Nong Neng terbuat dari Kayu Samak, Mengkubung, dan Mempurung.

“Melalui Festival Padang Melang, publik semakin mengenal potensi unik dari destinasi Anambas. Lebih khusus di Padang Melang. Semuanya eksotis di sini. Alam, budaya, dan manmade ada semua. Dengan respon positif dari publik, branding destinasi ini sangat berhasil,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas Masykur.

Memberikan inspirasi kepada publik, Doa Tolak Bala dipanjatkan. Tanpa mengurangi kesakralannya, kemasan ritual sangat menarik. Semua pengunjung festival dilibatkan dan duduk bersama. Disertakan juga Nasi Bertih berupa beras yang dioseng hingga Ketupak Tolak Bala yang berbentuk silindris. Usai ritual, ube rampe ini lalu dimakan bersama. Harus habis. Lalu, wadahnya ditelungkupkan.

Menutup rangkaian opening ceremony, Tarian Cangkang Harapan digulirkan. Tarian ini mengadopsi aktivitas keseharian masyarakat sebagai pencari Gonggong. Mereka bertahan dari terik matahari dan terpaan kuat gelombang. Usai rangkaian parade budaya tersebut, dilanjutkan pelepasan 9 ekor penyu. Ada juga re-stocking 2.000 bibit Kakap Putih, dan 1.000 ekor Ikan Nemo.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co