Rekam Jejak Ubedillah Badrun Top, Gibran Anak Jokowi Boleh Baca

12 Januari 2022 12:40

GenPI.co - Rekam jejak Ubedillah Badrun ternyata lumayan top. Anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep boleh baca ini.

Untuk diketahui, Gibran dan Kaesang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelapor Gibran dan Kaesang bernama Ubedillah Badrun.

Laporan itu berkaitan dengan dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme atau KKN terhadap relasi bisnis Gibran dan Kaesang dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.

BACA JUGA:  Immanuel Ebenezer Sentil Ubedilah Badrun, Sebut Keluarga Presiden

Ada dokumen yang ikut dibawa Ubedillah saat melporkan Gibran dan Kaesang ke KPK.

Selain dosen di Universitas Negeri Jakarta, lantas seperti apa sosok Ubedillah Badrun?

BACA JUGA:  Ubedilah Badrun Blak-blakan, Sebut Ada Lembaga Survei Bayaran

1. Analis Politik

Selain berprofesi sebagai dosen, Ubedillah juga dikenal sebagai analis politik.

BACA JUGA:  Gibran Anak Jokowi Kirim Jawaban Tegas, Ubedilah Badrun Siap-siap

Dia pernah menjadi Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia.

Sebagai analis politik, Ubedillah lebih berfokus pada dinamika partai politik Islam.

Ubedilah sempat diusulkan menjadi pansel Cawagub DKI oleh PKS. Dia mengaku ditelepon oleh PKS dan menyatakan kesediaannya.

2. Tolak Pengajuan Gelar Doktor HC untuk Ma'ruf Amin

Ubedillah juga pernah menolak pengajuan kembali gelar kehormatan doktor honoris causa untuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Saat menolak itu, Ubedilah mewakili Presidium Aliansi Dosen UNJ.

Menurut Aliansi Dosen UNJ, pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa kepada pejabat itu berbau kepentingan pragmatis.

3. Analisis Prabowo gantikan Ma'ruf Amin

Ubedillah badrun sempat disorot karena analisisnya yang menyatakan Prabowo Subianto bisa menggantikan Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden (Wapres).

Analisis itu juga sempat viral di media sosial pada 2020. Isu tersebut banyak digaungkan di media sosial dengan narasi Ma'ruf Amin akan diganti.

Ubedillah menjelaskan tafsir politiknya itu bermula dari mendadaknya proses pemilihan Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.

Padahal kala itu ada Mahfud MD yang disebut telah disiapkan sebagai calon wakil presiden.

Menurut Ubedillah, cepatnya proses pemilihan itu memunculkan dugaan bahwa PDIP memilih calon wakil presiden yang lebih menguntungkan dan bisa dihentikan di tengah jalan. 

Ubedillah pun kemudian menjelaskan mengapa nama Prabowo yang paling santer diisukan menggantikan Ma'ruf Amin.

Alasan yang dilontarkannya, Prabowo Subianto memiliki legitimasi politik yang kuat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co