Warga Jakarta Mohon Waspada, BMKG Sebut Ada Ancaman Gempa Dahsyat

16 Januari 2022 09:05

GenPI.co - Warga DKI Jakarta mohon waspada. BMKG mendeteksi ancaman gempa dahsyat di Selat Sunda. Kekuatannya bikin ngeri.

Dari pantauan BMKG, gempa dahsyat ini bisa mencapai magnitudo 8,7. Namun waktu pasti gempa dahsyat ini belum dapat dipastikan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, rentetan gempa besar terus mengancam Indonesia.

BACA JUGA:  Geger, Ada Makhluk Muncul Sebelum Gempa Banten, Bikin Merinding

Datanya bahkan tercatat pada periode 1851 hingga Agustus 2019. Dari data yang ada, sudah delapan kali gempa berkekuatan besar yang bikin Indonesia berduka.

“Perlu kami sampaikan berdasarkan catatan sejarah kegempaan, sejak 1851 hingga 2019, telah terjadi beberapa kali gempa bumi di wilayah tersebut,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Jumat (14/1).

BACA JUGA:  1.543 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Banten, Ini Rinciannya

Kepala BMKG merinci gempa kuat di sekitar Teluk Betung dan Selat Sunda menyebabkan gelombang tsunami setinggi 1,5 meter pada Mei 1851.

Namun, tidak ada laporan berapa kekuatannya. Kemudian, gempa yang juga tidak diketahui kekuatannya menyebabkan tsunami kecil pada 9 Januari 1852.

BACA JUGA:  Usai Gempa Guncang Pandeglang, Pedagang Toko Kelontong Ini Santai

Tsunami di atas 30 meter akibat letusan Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.

Lalu, gempa magnitudo 7,9 yang berpusat di selatan Selat Sunda dan menyebabkan kerusakan di Banten pada 23 Februari 1903.

Terjadi terjadi tsunami kecil yang teramati di Selat Sunda pasca gempa kuat, pada 26 Maret 1928.

Namun, tidak diketahui berapa kekuatan getarannya. Terjadi gempa kuat di Selat Sunda diiringi dengan kenaikan permukaan air laut atau tsunami pada 22 April 1958.

Terjadi longsoran akibat letusan Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018.

Kemudian, terjadi gempa magnitudo 7,4 yang merusak di Banten dan terjadi tsunami pada 2 Agustus 2019.

BMKG menyampaikan adanya potensi gempa besar dari megathrust Selat Sunda. Gempa itu berpotensi magnitudo 8,7.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono juga ikut menjelaskan soal potensi gempa besar ini, Sabtu (15/1/2022).

Dari penuturannya, BMKG tidak bisa memprediksi kapan gempa magnitudo 8,7 itu bakal terjadi.

Hal ini tak bisa dibantah. Apalagi, hingga hari ini, tidak ada teknologi yang mampu memprediksi terjadinya gempa sebagaimana prediksi cuaca.

“Sebenarnya gempa kemarin itu bukan ancaman sesungguhnya. Ancaman sesungguhnya itu ada di magnitudo 8,7, tapi entah kapan kami nggak tahu, nggak bisa diprediksi,” tutur  Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (15/1/2022).

Terkait mewaspadai gempa besar ini, BMKG dan pihak terkait hanya bisa melakukan mitigasi bencana.

“Ya itu tadi, terkait dengan potensi itu, kita belum bisa memprediksi ya, tapi kapan terjadinya tidak tahu,” katanya.

Warga DKI Jakarta sekitar masih memiliki kesempatan untuk menyiapkan segala hal untuk mencegah efek buruk dari gempa itu.

“Kita masih bisa menyiapkan mitigasi konkret seperti membangun bangunan tahan gempa, kemudian merujuk tata ruang aman dari risiko tsunami, kemudian menyiapkan jalur evakuasi, memasang rambu evakuasi agar sampai ke tempat aman lebih cepat,” ucap Daryono. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co