Ada Kabar Buruk di Indonesia, Menkes Budi Bunyikan Alarm Bahaya

19 Januari 2022 19:48

GenPI.co - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar buruk soal kasus Omicron di Indonesia.

Menurutnya, puncak kasus Omicron di Indonesia diprediksi akan terjadi dalam 35 hari sampai 65 hari ke depan.

"Antara 35 hari sampai 65 hari akan terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi," ujar Budi dalam konferensi pers dikutip dari JPNN, Rabu (19/1/2022).

BACA JUGA:  Anggaran Vaksin Booster Ada di Kemenkes, Sebut Kemenkeu

Meski begitu, masyarakat untuk tidak merasa panik karena tingkat keparahan dan orang yang masuk rumah sakit cukup rendah.

Sementara, beberapa negara telah mengalami puncak kasus Omicron dengan kenaikan yang tinggi secara cepat. 

BACA JUGA:  Gawat, Menkes Budi Keluarkan Alarm Bahaya, Warga Diimbau Waspada

Pada beberapa negara, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron lebih sedikit 30 sampai 40 persen dibanding varian Delta.

"Walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," jelasnya.

BACA JUGA:  Pak Luhut dan Menkes Budi Bunyikan Alarm Bahaya, Waspadalah!

Selain itu, di Indonesia sendiri untuk kasus Omicron pertama kali ditemukan pada Desember 2021 dan mulai meningkat pada Januari 2022.

Menkes Budi menuturkan saat ini sudah lebih dari 500 kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia, sekitar 300 orang di antaranya sudah selesai menjani isolasi.

"Yang butuh oksigen cuma tiga dan itu masih ringan, tidak perlu sampai pakai ventilator," tandasnya.(mcr9/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co