GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai peleburan beberapa lembaga riset ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat membantu bidang penelitian di perguruan tinggi.
Pasalnya, tri dharma perguruan tinggi dinilai cukup berat untuk dijalankan oleh para dosen.
“Ada pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Bagi para dosen yang melakukan pendidikan, fokus penelitian akan cukup sulit dilakukan,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (24/1).
Ngorang menilai peleburan lembaga riset ke BRIN akan membuat porsi lembaga itu lebih besar dalam melakukan riset di Tanah Air.
Hal itu dapat membuat perguruan tinggi cukup mengirimkan akademisi yang ingin menjalankan penelitian di BRIN.
“Bagi mereka yang orientasinya penelitian, silakan ke BRIN. Mereka yang ingin mengajar, bisa mengajar dan mendabdi kepada masyarakat lewat kampus,” ungkapnya.
Ngorang menilai fokus pengabdian kepada masyarakat tetap harus dilakukan oleh akademisi perguruan tinggi.
Sebab, ilmu dan pengetahuan harus bisa bermanfaat juga untuk orang lain.
“Pengabdian masyarakat itu menjadi jalan termudah bagi para akademisi untuk membuat ilmu yang mereka miliki berguna untuk masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, penelitian memiliki porsi lain yang tak akan senggup dilakukan oleh seluruh akademisi perguruan tinggi secara bersamaan.
Jika seorang akademisi hendak melakukan penelitian, sebaiknya mereka bisa dibebaskan sementara dari kewajiban mengajar.
“Mengajar saja sudah sulit, jika ditambah penelitian, bisa membuat fokus para pengajar menjadi terpecah. Sebaiknya, memang keduanya tak dijalankan secara bersamaan,” papar Ngorang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News