Luhut: Pelabuhan Internasional Batam Bakal Serupa Tanjung Priok

24 Januari 2022 17:12

GenPI.co - Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), ditargetkan memiliki pelabuhan bongkar muat bertaraf internasional selain Pelabuhan Batu Ampar yang kini sedang direvitalisasi.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perekonomian Bidang Kemaritiman dan Investas, Luhut Binsar Panjaitan dalam kunjungannya ke Batam, Senin (24/1).

Menurutnya, pelabuhan itu akan dibangun di kawasan Tanjung Pinggir, Sekupang, dengan mengusung konsep Green Smart Seaport.

BACA JUGA:  Sandiaga Nilai Batam Siap Buka Pintu Pariwisata Internasional

Pelabuhan bertaraf internasional itu pun ditargetkan beroperasi 2024 mendatang. Pelabuhan baru itu, nantinya akan mengusung konsep yang sama seperti yang diterapkan di Tanjung Priok, Jakarta.

“Nanti akan pakai lahan milik PT Persero dengan luas 94 hektare. Luasnya juga bakal ditambah jadi 330 hektare nanti dengan reklamasi,” katanya kepada GenPi.co Kepri.

BACA JUGA:  Jokowi Resmi Restui Travel Bubble Batam Bintan-Singapura, Siimak!

Dia menjelaskan, pelabuhan baru itu bakal diintregasikan dengan 10 pelabuhan bertaraf internasional lainnya yang ada di Indonesia. Intregasi itu akan dilakukan menggunakan sistem National Logistics Ecosystem (NLE).

Menurutnya, meski pembangunan itu bakal dilakukan dengan reklamasi, tetapi tetap akan memerhatikan lingkungan dan tidak merusak hutan mangrove yang ada.

BACA JUGA:  Menteri Luhut dan Budi Karya ke Batam, Bahas Beberapa Agenda

“Jadi ini [pembangunan pelabuhan di Batam], termasuk upaya pemerintah memperbaiki ekonomi di tengah pandemi. Jangan terus mengkritik dan mempertanyakan kinerja pemerintah terus, karena kerjanya memang ada,” kata dia.

Luhut mengungkapkan, pembanguna pelabuhan itu merupakan bentuk dukungan terhadap efisiensi waktu dan biaya yang salama ini dikeluhkan industri internasional.

Dengan kehadiran pelabuhan itu pula, pemerintah berharap dapat menurunkan biaya aktivitas bongkar muat hingga 13 persen. Sementara saat ini, biaya bongkar muat di Indonesia, menurutnya masih di angka sekitar 23 persen.

“Pemerintah sepakat agar biaya bongkar muat di angka 13 persen, sama seperti negara tetangga. Itu untuk mendorong industri kita, yang pada 2021 lalu ekpor Indonesia menempati angka tertinggi di dunia,” kata Luhut.

Menurutnya, industri telah memperkuat ekonomi Indonesia dengan nilai ekspor Rp32 miliar. Angka itu pun dinilai bakal naik dua kali lipat pada 2030 mendatang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co