Wacana Penutupan Pulau Komodo Dibahas Media Inggris BBC

23 Juli 2019 07:52

GenPI.co - Wacana penutupan Pulau Komodo oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dibahas secara khusus oleh media Inggris, BBC dalam artikel yang berjudul 'The fight for Dragon Island' yang dirilis pada 22 Juli 2019. Dalam ulasan tersebut, BBC menjabarkan pro kontra terkait wacana penutupan Pulau Komodo yangs sedang bergulir.

Pulau Komodo meliputi kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) merupakan wilayah konservasi komodo, sekaligus tempat tinggal bagi sekitar 2.000 warga setempat. Wacana penutupan Pulau Komodo, termasuk TNK yang menjadi salah satu destinasi favorit bagi turis mancanegara, tentunya menjadi perhatian dunia internasional.

Artikel The fight for Dragon Island itu diawali oleh ulasan tentang rencana penutupan Pulau Komodo oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Tujuannya  untuk menjaga kelestarian dan keaslian alamnya. Bahkan, Viktor juga berencana memindahkan penduduk di Pulau Komodo guna melindungi habitat hewan buas dan langka tersebut.

Baca juga:

Pengamat: Relokasi Penduduk Asli Pulau Komodo Melanggar HAM 

Legenda Ora, Cikal Bakal Kedekatan Masyarakat dan Komodo 

Menpar Arief Yahya Buka IBT 2019 di Labuan Bajo 

"Ini disebut Pulau Komodo, jadi Pulau Komodo bukan untuk manusia. Tidak akan ada hak asasi manusia di sana, hanya hak-hak binatang," kata Victor dalam ulasan BBC.

Rencananya, Pulau Komodo akan ditutup selama 1 tahun untuk konservasi dan penduduknya dipindahkan. Setelah itu, Pulau Komodo akan dibuka kembali tapi dengan tiket masuk yang lebih mahal.

Sejak pertama kali digagas, isu penutupan Pulau Komodo dan pemindahan warga langsung menuai reaksi keras dari masyarakat setempat. Pasalnya, sebagian besar masyarakat Pulau Komodo mengandalkan sektor pariwisata TNK sebagai sumber penghasilan. Jika TNK ditutup, otomatis penduduk setempat harus mencari mata pencaharian lain.

Hal yang justru menjadi permasalahan dari operasional TNK terhadap habitat komodo menurut pakar, adalah terkain isu pencemaran lingkungan dan pengelolaan sampah. Tim Jessop, akademisi Australia yang mendalami isu lingkungan di Pulau Komodo, berpendapat bahwa banyaknya kapal yang membawa pengunjung ke Pulau Komodo akan berdampak pada sampah di lautan dan merusak alam. Untuk itu, penting bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan operator-operator wisata terkait pengelolaan sampah.

"Mereka perlu membuat aturan ketat untuk operator tur, hotel, resor, dan pusat selam. Mereka perlu menjaga lingkungan di sini," kata Tim.

Berbagai perdebatan terkait penutupan Pulau Komodo masih terus bergulir hingga saat ini. Sementara itu, pemerintah pusat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih menimbang-nimbang untuk mewujudkan wacara Pemprov NTT terkait penutupan Pulau Komodo.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co