Jenderal Dudung Abdurachman Kena Sentil, KASAD Bisa Panas

27 Januari 2022 12:40

GenPI.co - Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya kena sentil. Mohon hati-hati, KASAD Jenderal Dudung bisa panas. 

Jenderal Dudung Abdurachman sebelumnya menyebut ada kelompok radikal kanan telah menyusup ke sejumlah tempat.

Durasinya sangat cepat, itu disebut terjadi dalam hitungan menit. Dia pun minta semua pihak waspada.

BACA JUGA:  Sindiran Telak untuk KASAD Jenderal Dudung, Mending Jangan Baca

"Perkembangan kelompok radikal hitungannya sudah bukan hitungan jam, hari, tapi menit. Oleh karena itu, jangan ragu, harus tahu tempat sampai koordinat di mana kelompok radikal berada," kata Dudung saat memimpin apel gelar pasukan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Selasa (25/1).

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti berbicara blak-blakan. Semua soal peran KASAD dikupasnya.

BACA JUGA:  Jenderal Dudung Nyanyi Ayo Ngopi, Partai Ummat Telak: Ironi!

Kamis (27/1/2022), dia membuka semua tabirnya. Ada sejumlah catatan yang dirasa agak kurang pas.

Poin pertama, KASAD Jenderal Dudung Abdurachman selalu membicarakan masalah radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA:  Jenderal Dudung dan Megawati Kena Sentil, Mohon Jangan Jengkel

Bagi Ray Rangkuti, itu terasa aneh dan kurang pas. Porsi ini menurutnya menjadi bagian kepolisian. 

"Penanganan terorisme di Indonesia merupakan urusan dari pihak kepolisian, bukan TNI AD," ucap Ray Rangkuti, Kamis (27/1/2022).

Ini lantaran Indonesia selalu mendefinisikan gerakan terorisme itu sebagai ancaman terhadap keamanan di dalam negeri, bukan ancaman terhadap pertahanan negara.

Poin lainnya, Jenderal Dudung juga kerap menyampaikan sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan tupoksinya sebagai Kepala KASAD.

“Berbagai pernyataan Jenderal Dudung tersebut lebih tepat diurusi oleh masyarakat sipil ataupun pihak Kepolisian,” tambahnya.

Ray Rangkuti menekankan agar masyarakat Indonesia kembali menjaga pentingnya profesionalisme di lingkungan TNI.

Menarik kembali TNI ke ranah sipil, menurut dia, tidak sesuai dengan semangat reformasi institusi TNI yang sudah berjalan dengan baik selama 15 tahun terakhir ini.

“Apa yang sudah dicapai tidak lagi disurutkan ke belakang. Agar upaya reformasi TNI selama 15 tahun terakhir ini tidak seperti sia-sia,” sebut Ray Rangkuti. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co