Ekspor Rumput Laut Batam Meningkat 500 Persen

29 Januari 2022 14:22

GenPI.co - Dengan meningkatnya permintaan dari berbagai negara, nilai ekspor ruput luar dari Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), di tahun 2021 meningkat 500 persen.

Dalam rupiah, nilai ekpor rumput laut Batam mencapai Rp25,58 miliar. Naik 500 persen jika dibandingkan pada tahun 2020 yang di angka Rp4,09 miliar.

Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, M. Darwin Syah Putra, mengatakan, kenaikan permintaan ekpor rumpur laut itu disebabkan oleh membaiknya perekonomian global.

BACA JUGA:  Rumput Laut Bisa Bikin Kulit Glowing Bercahaya, Begini Caranya

Pada data SKIPM Batam, tujuan utama ekspor rumput laut kering Batam adalah Cina yang mencapai 6.763,47 ton dengan nilai Rp23,95 miliar.

“Lalu disusul Jepang dengan 93,36 ton dengan nilai Rp286,08 juta, Vietnam 32 ton senilai Rp342 juta, dan Singapura 990 Kg senilai Rp279 juta,” katanya dalam siaran pers yang diterima GenPi.co Kepri, Sabtu (29/1).

BACA JUGA:  Kebijakan Larangan Ekspor Batu Bara Beri Dampak Positif untuk PLN

Dia menjelaskan, pada tahun 2020 ekspor rumput laut Batam hanya menyasar 3 negara saja. Yakni Cina dengan berat 920,9 ton senilai Rp2,50 miliar, Vietnam 129 ton dengan nilai Rp1,28 ton, dan Jepang seberat 100 ton dengan nilai Rp300 juta.

Potensi rumput laut Batam pun dinilai sangat besar, sehingga diharapkan nilai ekspornya terus bertambah dari tahun ke tahun.

BACA JUGA:  Pemprov Jambi Ingin Ekspor Kopi Arabika Kerinci Makin Meluas

“Di awal 2022 ini, kami juga sudah mencatat kalau ekspor rumput laut dari Batam jumlahnya tinggi,” kata dia.

Darwin menjelaskan, dengan peningkatan ekspor tersebut, pihaknya menilai bahwa masyarakat Batam mulai tertarik dan menjandikan rumput laut sebagai mata pencaharian alternatif.

Menurutnya, jika sebelumnya masyarakat menilai rumput laut sebagai sampah, kini mereka sudah mendapatkan manfaat langsung dari komiditas tersebut.

“Saat ini terdapat lima pelaku usaha yang mengekspor rumput laut. Semuanya dominan rumput laut jenis Sargassym dan Spinosum yang diambil oleh nelayan dari laut. Sedangkan untuk jenis Cottoni yang dibudidayakan relatif masih sedikit,” kata Darwin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co