GenPI.co - Profesi jurnalis tak jarang dianggap sebagai pekerjaan yang keras. Membutuhkan keberanian dan ketangkasan untuk mendapatkan berita yang cepat juga akurat.
Atas dasar tersebut, beberapa media sempat melarang pekerjaan ini dilakukan oleh wanita, khususnya bagi mereka yang menggunakan hijab. Sebab, dianggap bisa menganggu saat peliputan.
Namun, rupanya larangan tersebut tidak membuat para jurnalis berhijab mundur. Membuktikan kemampuannya dengan membangun Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) sejak November 2012.
Presiden Okky Irmanita mengungkapkan bahwa asal-usul komunitas ini sebagai bentuk supporting ecosystem bagi jurnalis yang berhijab.
"Saat awal dibentuk, belum banyak jurnalis yang berhijab, khususnya untuk reporter televisi yang tampil di layar," jelas Okky kepada GenPI.co, Sabtu (29/1).
Okky menjelaskan, tujuan dari komunitas ini agar jurnalis berhijab tetap produktif, saling mendukung, dan berkontribusi buat masyarakat luas.
"Dalam komunitas ini rutin melakukan kegiatan, mulai dari sharing di bidang jurnalistik hingga mengadakan kajian Islami," kata Okky.
Selama ini, KJB tidak memiliki tempat tetap untuk berkumpul alias pindah dari masjid ke masjid.
Tak hanya itu, karena kondisi pandemi covid-19 yang tak memungkinkan untuk berkumpul, sesekali melakukan pertemuan secara virtual.
Melalui komunitas ini, setiap orang bisa bertemu orang baru lintas media dan belajar menjadi seorang wirausaha.
Sampai saat ini, KJB memiliki anggota 100-120 orang. Syarat untuk bisa bergabung dengan komunitas ini, yakni berprofesi sebagai jurnalis aktif maupun mantan jurnalis.
Okky berharap komunitas ini selalu bisa menjaga soliditas, menjunjung tinggi profesionalitas, dan tetap menjaga silaturahim sambil memberi kontribusi untuk masyarakat luas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News