Dingkis, Ikan Khusus Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa Kepri

31 Januari 2022 18:48

GenPI.co - Jelang perayaan Imlek setiap tahunnya, ikan dingkis jadi incaran masyarakat Tionghoa di Kepulauan Riau (Kepri). Dingkis sering disebut ikan hantu pembawa keberuntungan.

Sebab, sepanjang tahun, dingkis adalah jenis ikan yang hanya dijumpai jelang Imlek saja. Harganya pun bisa melambung tinggi di pasaran.

Adam, salah satu penjual ikan dingkis di Pasar Penuin, Jodoh, Batam, mengatakan, dingkis terbilang unik karena jika dicari pada hari biasa tidak akan ditemukan.

BACA JUGA:  Pelabuhan di Batam Tambah Kapal, Antisipasi Lonjakan Penumpang

Sementara mendekati perayaan Imlek, ikan dingkis bahkan masuk dengan sendirinya ke dalam kelong, salah satu jenis perangkap ikan.

"Mendekati Imlek juga jadi jadwal ikan ini bertelur, dan yang membuatnya spesial juga ikan dingkis tidak bau amis," katanya kepada GenPi.co Kepri, Senin (31/1).

BACA JUGA:  Rayakan Imlek, Grand Sahid Sajikan Kuliner Halal Menggoyang Lidah

Dia mengungkapkan, karena itulah ikan dingkis kemudian diburu masyarakat Tionghoa. Nelayan pun bisa dibuat kaya mendadak jika menjual ikan dingkis saat Imlek.

Di Batam, ikan dingkis banyak dihasilkan di Tanjung Piayu, Pulau Kasu, Pulau Karas, dan juga di perairan wilayah Jembatan Barelang.

BACA JUGA:  Jelang Perayaan Imlek, Warga Jakarta Serbu Pasar Petak Sembilan

"Untuk ikan dingkis yang masih bertelur saat ditangkap, harganya bisa mencapai Rp450 ribu per kilonya. Kalau yang biasa [tidak bertelur] harganyq Rp250 ribu per kilo," kata dia.

Menurut Adam, ikan dingkis tangkapan nelayan Batam juga dikirim ke Singapura jika jumlahnya banyak.

Harganya pun jauh melambung lebih tinggi jika diekspor.

Ditemui di lokasi yang sama, warga Tionghoa, Melly Cheong  menyebut ikan dingkis dengan sebutan phaicia atau ikan Imlek.

Biasanya ikan dingkis akan disajikan secara utuh satu ekor dengan cara dibakar atau disajikan dengan campuran sayur daun bawang untuk hidangan tamu yang datang.

Nanun, Melly mengungkapkan bahwa lantaran harganya yang tinggi, dia hanya bisa membeli ikan dingkis dalam jumlah sedikit saja.

"Sebagai syarat saja, bagian dari adat kan. Kalau takada ikan dingkis, Imlek rasanya kurang," katanya. (*)

"Kami bisa tidak beli banyak hanya untuk syarat aja. Soalnya harganya mahal," kata dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim
ikan   dingkis   imlek   Tionghoa   Batam   Kepri  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co