1.000 Tenong Meriahkan Puncak Hari Jadi Wonosobo ke-194

25 Juli 2019 11:12

GenPI.co – Pisowanan Agung dan Kenduri 1.000 Tenong yang merupakan puncak peringatan Hari jadi Wonosobo ke 194 berlangsung meriah, Rabu (24/7/2019).

Diawali dengan kirab pusaka dan panji-panji, hingga air suci untuk sarana birat sengkala, Bupati bersama Forkompimda mengawali kirab dari pringgitan Pendopo Kabupaten dan bergabung dengan kirab 15 camat di jalan masuk Alun-alun.

One Andang Wardoyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo mengungkapkan bahwa semua yang hadir pagi ini mengenakan pakaian adat dan membawa tenong yang berisi berbagai jenis makanan.

“Para pejabat atau instansi menyediakan lebih dari 800 tenong sebagai simbol pelayanan pemerintah kepada warga dan harapannya ditambah dari masyarakat yang berisi berbagai jenis makanan seperti jajan pasar, buah-buahan, dan bahkan nasi dan lauk untuk dinikmati bersama atau Kembul Bujana,” ungkap Andang.

BACA JUGA: Mengintip Tiga Prosesi dalam Rangkaian Hari Jadi Wonosobo ke 194

Setelah prosesi penyerahan panji dan pusaka selesai, bupati melakukan Birat Sengkala, yaitu mengibaskan dedaunan yang sudah dicelup dengan gabungan air dari tujuh mata air, ke empat penjuru mata angin. Birat sengkala ini juga dimaksudkan untuk menolak balak serta menghindarkan energi buruk di Wonosobo.

Dua gunungan yang ada di sebelah barat dan timur juga diperebutkan oleh masyarakat yang hadir, tidak kurang dari 5 menit gunungan yang berisi sayuran dan buah-buahan hasil pertanian di wilayah Wonsobo sudah ludes tidak bersisa, ngalap berkah katanya.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan hari jadi dengan tema 'Kelola potensi, lestarikan lingkungan dan memajukan budaya' ini sekaligus menjadi implementasi city branding baru Wonosobo, The Soul of Java.

“Peringatan ini juga tidak hanya sekedar untuk bersenang-senang saja, namun lebih kepada penghormatan kita kepada para pejuang pendidikan, pembangunan dan semuanya yang dengan jerih payah mereka kita bisa sampai pada sekarang. Semoga bisa menginspirasi kita semua. Untuk bisa bersatu untuk maju, mandiri dan sejahtera.”, ungkap Eko.

Eko juga menambahkan agar kearifan budaya lokal yang ada tidak hilang. Pesona alam Wonosobo yang juga melimpah untuk bisa dijaga dan dilestarikan agar tetap asri.

“Apresiasi juga untuk acara Kenduri 1.000 tenong ini, yang merupakan salah satu wujud menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik dan menggunakan bahan alam, sesuai dengan tagline Festival Sindoro Sumbing yaitu lestari,” pungkas Eko.

 

NONTON VIDEO BERIKUT INI

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co