GenPI.co - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australi, Dicky Budiman optimistis Indonesia bisa bebas dari pandemi Covid-19 varian Omicron pada tahun 2022.
Asalkan, menegakkan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat, agar dapat memutus rantai penularan.
Menurut Dicky, semua pandemi akan berakhir dari kurun waktu lima atau 10 tahun.
"Pandemi Covid-19 bisa berakhir tiga tahunan dari sejak pertama kali wabah terjadi," ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/2).
Namun, hal itu bisa terjadi bila semua pihak terus menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi serta menggencarkan 3T (testing, tracing, dan treatment).
Dicky mengatakan, mengenai kondisi pandemi di dunia saat ini hampir 90 persen telah didominasi varian baru Omicron.
Dominasi itu dapat terjadi karena Omicron diklaim dapat menular dua kali lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta melalui udara.
Selain itu, varian itu juga memiliki daya tahan lebih lama pada sebuah lingkungan menurut penelitian terbaru.
“Jadi penularan yang terjadi mekanisme selain udara ini, yang fomite transmission menjadi lebih kerap terjadi pada varian Omicron,” jelasnya.
Menurutnya, penularan Covid-19 yang terjadi melalui udara dapat dicegah dengan aktifnya masyarakat memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir serta menjaga jarak.
Sebab, virus hanya dapat menular hanya jika terjadi interaksi yang dilakukan antar sesama.
“Daya tahan Omicron ini lebih bertahan lama jauh dibandingkan Delta atau varian lain,” kata Dicky.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan masyarakat juga harus lebih peduli terhadap udara di lingkungannya.
“Kami masih punya optimistis bahwa akhir tahun ini Omicron berakhir. Modalnya sudah ada, yaitu vaksinasi dan juga pengendalian yang lebih dipahami pada aspek 3T serta 5M,” pungkasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News