Banyuwangi Ethno Carnival Hadirkan Nuansa Kejayaan Blambangan

27 Juli 2019 18:53

GenPI.co—Pagelaran busana bernuansa etnik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2019 telah dilakukan pada Sabtu siang (27/7/2019). 

Event fashion festival yang mengangkat kearifan lokal pada setiap pagelarannya ini, sukses menyita perhatian ribuan masyarakat dan wisatawan yang tengah berlibur di Bumi Blambangan.

Dengan mengangkat tema “Kingdom of Blambangan” event yang juga masuk dalam 100 top event Kementerian Pariwisata ini memboyong nuansa Kerajaan Blambangan ke dalam stage megah di Taman Blambangan Banyuwangi. 

Sebanyak 520 orang yang terdiri dari 120 talent berbusana karnival ala kerajaan Blambangan, dan 400 talent pendukung pertunjukan tampil memikat para penonton yang telah memadati berbagai kawasan pertunjukan sejak pagi hari.

Pada kesempatan kali ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya berkesempatan hadir dan membuka secara langsung acara yang sudah digelar sejak 2011. Menpar kembali mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang terlibat menyukseskan acara kali ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir di perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival 2019 (foto: Disbudpar Banyuwangi)

“Banyuwangi pantas mendapat ucapan selamat untuk beberapa hal. Pertama, karena BEC 2019 telah menjadi trending topic nasional. Serta Banyuwangi tetap konsisten menjadi kota festival terbaik di Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya, Sabtu (27/7/2019).

Acara yang dimulai pada 13.30 WIB ini dimulai dengan persembahan lagu dari 4 bintang tamu spesial yang ikut meramaikan Banyuwangi Ethno Carnival seperti Fitri Karlina, Fauzi Abdillah, Daeren, dan Fitri Tamara. 

Selanjutnya persembahan tarian Gandrung Banyuwangi yang dibawakan oleh puluhan penari secara kompak, menghibur para penonton yang berada di sekitar panggung utama. Penampilan penari Gandrung ini juga mengiringi para talent BEC satu persatu memasuki lokasi acara.

Ratusan talent ini ikut terlibat dalam drama kolosal yang menceritakan sejarah dari Kerajaan Blambangan. Dalam drama tersebut, kisah asal usul hingga kejayaan dari kerajaan yang berdiri sekitar abad ke 15 tersebut diceritakan. Penampilan para talent yang berlenggak lenggok dengan busana karnival pun terlihat apik, dan mampu mengikuti dan menggambarkan setiap cerita yang disampaikan.

Uniknya, narasi yang disampaikan oleh narator dalam drama kolosal ini disampaikan dengan dua bahasa yang berbeda, yaitu Bahasa Indonesia dan Inggris. Sehingga para wisatawan mancanegara pun juga mengerti jalan cerita dari drama tersebut.

“Dari 99 event yang ada di Banyuwangi, 2 masuk 100 Calendar of Event. Dan 1 event menjadi Top 10 Wonderful Event, yaitu Banyuwangi Ethno Carnival ini,“ kata Arief Yahya.

Usai tampil di panggung utama, para talent ini pun serentak berparade menuju 10 panggung tematik yang telah disediakan di sepanjang rute. 

Di setiap panggung Banyuwangi Ethno Carnival, mereka juga menujukan indahnya busana ala kerajaan dengan diiringi penampilan dari para seniman dan artis lokal. Keseluruhan panggung ini juga menceritakan awal hingga kemakmuran dari Kerajaan Blambangan.

Warga dan wisatawan memadati tempat perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival 2019 (foto: Disbudpar Banyuwangi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co