Titah Jenderal Andika Perkasa Tegas untuk Prajurit, Begini Isinya

10 Februari 2022 23:48

GenPI.co - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengajak prajurit dan pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Tentara Nasional Indonesia  untuk mengambil pendidikan dokter spesialis.

Sebab, TNI saat ini perlu menambah jumlah dokter spesialisnya karena saat ini ada kekurangan dokter spesialis di Indonesia.

"Jadi, saya ingin data tentang dokter spesialis yang ada di masing-masing angkatan (matra), karena saya ingin melakukan terobosan (mengatasi kekurangan dokter spesialis)," ujar Andika saat rapat terbatas bersama jajarannya di Pusat Kesehatan TNI sebagaimana disiarkan kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

BACA JUGA:  Kekuatan Penuh Jenderal Andika Perkasa Terungkap di Pilpres 2024

Para prajurit dan ASN di lingkungan TNI diharapkan dapat memanfaatkan kerja sama pendidikan dokter spesialis antara Universitas Airlangga dan Tentara Nasional Indonesia yang diresmikan minggu lalu.

"Kami harus memenuhi dulu (jumlah dokter spesialis), kalau tidak kami terseok-seok. Oleh karena itu, mumpung ada ide yang sangat kreatif dari Universitas Airlangga untuk menambah, mempercepat pendidikan dokter spesialis," tegas Panglima ke jajarannya.

BACA JUGA:  Mendadak Jenderal Andika Perkasa Diberhentikan, Ini Dia Gantinya

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga telah menggelar rapat terbatas bersama Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Budiman, Kapuskes TNI AD (Kapuskesad) Mayjen TNI dr. Purwo Setyanto, Kepala Dinas Kesehatan TNI AL (Kadiskesal) Laksamana Pertama TNI dr. Agus Guntoro, dan Kepala Dinas Kesehatan TNI AU (Kadiskesau) Marsma TNI Dr. dr. Isdwiranto Istanto.

Dalam pertemuan itu, Panglima TNI meminta jajarannya menentukan rumah sakit yang akan ditunjuk untuk menampung para mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

BACA JUGA:  Jenderal Andika Perkasa Harus Tegas Soal Ponpes Habib Bahar

"Tugas berikutnya RS mana di masing-masing angkatan yang kemudian bisa dijadikan tempat pendidikan. Maksudnya, pendidikan di Universitas Airlangga, tetapi praktiknya nanti dititipkan kepada RS, RS, ya RS kita," jelas dia.

Selain itu, Panglima di Surabaya, Jumat (4/2/2022) lalu, juga menghadiri penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pendidikan dokter spesialis antara Universitas Airlangga dan TNI.

Pada acara tersebut, Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih menyampaikan Indonesia masih kekurangan dokter umum dan dokter spesialis sehingga kesenjangan atau disparitas pelayanan kesehatan antardaerah masih terjadi.

"Indonesia sejauh ini memiliki sekitar 41.000 dokter spesialis dan 145.000 dokter umum. Namun jumlah itu belum memadai, karena satu orang dokter spesialis masih harus melayani lebih dari 6.000 orang," tandas Prof. Nasih sebagaimana dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co