GenPI.co - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada selisih harga antara pupuk subsidi dan nonsubsidi.
Menurut pria yang karib disapa SYL itu, perbedaan harga bisa mencapai puluhan ribu.
“Itu juga membuat ruang-ruang penyelewengan bagi spekulasi dan bagi orang-orang yang memanfaatkan situasi yang ada,” ucap Syahrul dalam rapat dengar dengan Komisi IV DPR RI, Senin (14/2).
Dia mengatakan total rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) seharusnya 24 juta ton, tetapi yang terpenuhi hanya 9 juta ton.
Syahrul mengatakan Kementan sudah berkomunikasi dengan Polri untuk melakukan penindakan terhadap penyelewengan distribusi pupuk.
"Hampir semua daerah ada hal seperti itu," ujar Syahrul.
Menurut mantan gubernur Sulawesi Selatan itu, permasalahan pupuk harus lebih transparan dan sederhana.
Dia menjelaskan pihaknya akan mencoba membuat aplikasi untuk menyelesaikan masalah.
"Salah satu bentuk yang akan kami capai besok ialah membuat aplikasi seperti PeduliLindungi bagi mereka yang sudah ada dalam RDKK," kata SYL.
Politikus Nasdem itu mengatakan penyusunan regulasi Diperlukan untuk mengatasi masalah pupuk.
"Namun, tetap saja tidak akan cukup karena kebutuhan pupuk dan kesadaran menggunakan pupuk masyarakat sudah cukup tinggi," ujar Syahrul. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News