Sebut Neraka, Edy Rahmayadi Mohon ke KPK soal Pemda Sumut

24 Februari 2022 00:20

GenPI.co - Sembari mengatakan neraka, Edy Rahmayadi memohon kepada KPK terkait urusan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di Sumatera Utara.

Permohonan yang disampaikan oleh Edy adalah meminta KPK untuk membina seluruh kepala daerah di Sumatera Utara.

Pasalnya, Gubernur Sumatera Utara itu tidak ingin ada lagi bupati atau wali kota di wilayahnya yang sampai tertangkap KPK karena terjerat masalah hukum.

BACA JUGA:  Ada Ancaman Nyata di Jakarta dan Bali, Titah Edy Rahmayadi Tegas

Hal itu disampaikan oleh Edy saat rapat koordinasi bersama Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dan 33 kepala daerah yang hadir di Aula Tengku Rizal Nurdin di Medan, Rabu (23/2) kemarin.

Mantan ketua PSSI ini juga mengucapkan rasa terima kasih kepada KPK, yang tidak langsung menindak melainkan masih mau membina.

BACA JUGA:  Berdarah-darah Bangun Bisnis Kuliner, Edy dan Abiel Kini Happy

Persoalan korupsi ini, ternyata merupakan sebuah kendala untuk Edy saat baru dilantik menjadi gubernur Sumatera Utara, yang mana dunia pemerintahan merupakan hal baru baginya.

Menurut dia, menjadi panglima Kostrad lebih mudah ketimbang gubernur Sumatera Utara, padahal wilayah kerja panglima Kostrad dari Sabang sampai Merauke.

BACA JUGA:  Begini Kabar Terbaru Kasus Edy Mulyadi, Brigjen Ahmad Tegas

"Saat saya kemarin di 'planet lain' (TNI), tidak sesusah ini," tegasnya.

"Saya mengurusi dari Sabang sampai Merauke tak sesusah ini, tapi sekarang ini susah," tambahnya.

Dirinya mengatakan, kesulitan yang dirasakannya itu dibantu dengan hadirnya KPK yang mengawasi.

Tak hanya itu, Edy juga mengatakan bila BPK juga ikut membantu dalam dalam proses mempersiapkan dan merealisasikan APBD.

"Untuk itu disiapkan perangkat-perangkat ini. Ada KPK di dalam mengawasi, ada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di dalam pertanggungjawaban, ada BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) yang mengawal mulai dari perencanaan hingga penganggaran," ujarnya.

Meskipun KPK ada, menurut dia, praktik korupsi masih saja terjadi. Oleh karenanya, dirinya memohon bantuannya, sembari mengatakan neraka sebagai hukuman dari tindak pidana korupsi.

"Saya mohon bantuan dari kita semua, kalau tidak masuk neraka kita nanti. Katakanlah tak tertangkap KPK, katakanlah tak tertangkap Kejati, katakanlah tak tertangkap BPK, tapi Tuhan tak pernah alpa mengawasi ini," katanya.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu
Edy Rahmayadi   KPK   Pemda Sumut   Sumut   Neraka  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co