Pedagang Daging Tanyakan Efektivitas Aksi Mogok terhadap Harga

26 Februari 2022 13:15

GenPI.co - Pedagang daging sapi di Pasar Musi, Kota Depok, Jawa Barat, mempertanyakan efektivitas aksi protes kenaikan harga daging sapi lewat cara mogok berjualan.

Hal itu merupakan refleksi dari hasil mogok yang dilakukan oleh para pedagang dan pengrajin tahu tempe di awal minggu ini.

Ketua Perkumpulan Pedagang Daging Sapi Pasar Musi, Muhammad Suproni, mengatakan bahwa tak ada hasil berarti dari aksi mogok pedagang dan pengrajin tahu tempe terhadap kenaikan harga kedelai.

BACA JUGA:  Cara Memilih Daging Sapi yang Tepat untuk Membuat Steak di Rumah

“Mereka sudah mogok, tetapi harga kedelai tetap tinggi. Akhirnya, mau tak mau mereka menaikkan juga harga dagangan mereka,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (25/2).

Suproni mengaku pernah diberi tahu oleh pihak pemerintah untuk mematok harga jual sesuai dengan harga yang ditetapkan.

BACA JUGA:  Pedagang Daging Sapi Mengaku Masih Ragu Lakukan Mogok Jualan

Namun, hal itu mustahil untuk dilakukan, mengingat modal pedagang daging sapi sangat minim serta jumlah pembeli yang sedikit.

“Mereka enak saja bicara seperti itu, karena mereka punya uang. Kami sudah tak punya uang lagi,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Ironi, Pedagang Daging Rela Berutang Demi Berjualan di Pasar

Menurut Suproni, aksi mogok berjualan juga akan mempengaruhi pemasukan harian para pedagang daging sapi, terutama yang skala kecil.

“Kami mau saja demo, tetapi siapa yang akan kasih kami uang jika kami tak berjualan selama lima hari?” paparnya.

Lebih lanjut, Suproni meminta pemerintah untuk mendengarkan protes pedagang daging sapi tanpa harus melakukan aksi mogok jualan.

“Percuma demo kalau ujung-ujungnya protes kami tidak ditanggapi dan harga daging sapi masih saja tinggi,” tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co