GenPI.co - Pemilik Bakso Dongkrak, Saipul Anwar, mengaku sangat terdampak dengan kenaikan harga daging sapi saat ini.
Pasalnya, hal tersebut menyebabkan para penjual daging mogok kerja sehingga tidak ada pasokan daging sapi untuk dirinya.
Dirinya lantas membandingkan jualannya dengan warung nasi padang. Pasalnya, menurut dia, warung nasi padang masih bisa menjual ayam dan ikan walaupun tidak ada rendang.
“Bakso paling terdampak karena memang bahan utamanya itu. Kalau warung nasi padang, kan, masih bisa jalan kalau enggak ada rendang,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (28/2).
Saipul mengaku kesal dengan keadaan saat ini. Sebab, bahan utama dari produk jualannya sangat langka dan tidak bisa ditemukan di manapun.
“Kan, enggak bisa diganti jadi bakso ayam. Enggak mungkin itu, bisa jadi sempol ayam nanti bukan bakso lagi,” tuturnya.
Walaupun daging sulit ditemukan, tapi pria yang menjual dagangannya di Rawa Mekar Jaya, BSD, Tangerang Selatan ini akan tetap mencari daging di esok hari karena usaha baksonya tidak bisa libur.
“Kalau emang liburnya sampai seminggu, ya, enggak akan jualan bakso. Mungkin cari kerjaan lain, markirin motor di depan minimarket mungkin,” ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya dikabarkan bahwa para tukang daging mogok jualan per Senin (28/2).
Hal tersebut diakibatkan naiknya harga daging sapi dari pemasok dari yang semula Rp.120 ribu menjadi Rp.140 ribu per kilo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News