Tradisi Ogoh-Ogoh dalam Menyambut Hari Raya Nyepi, ini Maknanya

04 Maret 2022 10:50

GenPI.co - Ogoh-ogoh salah satu tradisi unik yang dilakukan umat hindu di Bali dalam mewarnai Hari Raya Nyepi.

Tradisi perarakan ogoh-ogoh ini  dilakukan pada petang hingga malam jelang hari Nyepi.

Perarakan ogoh-ogoh memiliki makna tersendiri bagi umat Hindu di Bali.

BACA JUGA:  Libur Nyepi, Pesan Tiket Kereta lewat Online Ya! Biar Nggak Antre

"Maknanya menetralisir Butha Kala," ujar Nyoman Erik Saputra, salah satu pecalang di wilayah Denpasar Barat, saat dihubungi pada Kamis (3/3).

Butha Kala sendiri adalah istilah bagi masyarakat Bali terhadap sebutan yang diberikan pada sosok mahluk jahat dengan wujud wajah menyeramkan, galak dan muncul sebagai makhluk penggoda.

BACA JUGA:  Libur Nyepi, Pengunjung Ragunan Membeludak, Tembus 2 Ribu Orang

Kepada GenPI.co, dia pun menceritakan proses perarakan ogoh-ogoh.

"Diarak keliling desa, kurang lebih 50 sampai 100 orang setiap banjar (desa),"

BACA JUGA:  Nyepi di Depok, Umat Hindu Pura Amerta Jati Cinere Fokus Ibadah

Ogoh-ogoh merupakan gambaran Butha Kala yang menciptakan energi negatif dalam diri manusia.

Nyoman pun mengungkapkan arti kata ogoh-ogoh.

"Ogoh-ogoh sendiri berasal dari kata ogah-ogah, dalam bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyangkan," ujarnya.

Ogoh-ogoh juga dibuat dengan wujud yang menyeramkan dan berukuran besar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co