GenPI.co - Sekretaris Jenderal Association of the Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Muhammad Rahmad menilai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan blunder.
Menurut Rahmad, acara Sandi bertajuk Rendang Goes to Europe di Bali telah menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat.
Pasalnya, acara tersebut tidak dihadiri pemda atau tokoh-tokoh kuliner Minang.
"Sandi tampil tidak membawakan budaya Minang sebagai akar budaya dari rendang," kata Rahmad kepada GenPI.co, Selasa (29/3).
Terkait hal tersebut, Rahmad menilai Sandi mengabaikan kearifan lokal dalam promosi pariwisatanya.
Rahmad sebenarnya tak mempermasalahkan lokasi promosi yang digelar di Balu.
Namun, acara tersebut tidak boleh meninggalkan akar budaya Minangkabau.
Jika akar budaya itu dilupakan, Rahmad menilai pemerintah tidak serius mengangkat kearifan lokal sebagai kekuatan pariwisata nasional.
Sekjen ASITA itu lantas menyoroti aksi Sandi yang pernah berkunjung ke Kampung Rendang, Payakumbuh, Sumbar.
"Sandi berjanji akan membawa Kampung Rendang mendunia. Tentu janji tersebut ditunggu masyarakat Kampung Rendang," katanya.
Rahmad meminta Sandi tidak mengabaikan peran tokoh-tokoh daerah dan kearifan lokal dalam promosi ekonomi kreatif maupun pariwisata nasional.
"Pasalnya, hal itu bertentangan dengan semangat nasionalisme kebangsaan dan bertentangan dengan keinginan Presiden Jokowi," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News