GenPI.co - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa Program Penangkapan Terukur akan dikawal ketat melalui pengawasan berbasis teknologi.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan praktik kecurangan dan penangkapan berlebih (overfishing) tidak terjadi.
Program Penangkapan Ikan Terukur sendiri merupakan komitmen KKP di bawah kepemimpinan Trenggono untuk melaksanakan tata kelola perikanan yang berkelanjutan.
“Ada teknologi satelit dan kapal pengawas di tiap zona. Alat itu terkoneksi dengan pesawat pemantau (air surveillance), sehingga tak ada praktik penangkapan ikan yang melebihi kuota,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/3).
Trenggono menuturkan bahwa teknologi itu bahkan mampu mendeteksi sampah yang dibuang ke laut.
Oleh karena itu, Trenggono sangat berharap pemantauan berbasis teknologi itu bisa mulai dioperasikan di tahun ini, bersamaan dengan Progam Penangkapan Ikan Terukur.
“Sekarang ini kami masih dalam tahap mengembangkannya melalui proses trial,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, mengatakan pihaknya akan terus bersinergi dengan aparat penegak hukum lain.
Hal tersebut sangat diperlukan, sebab pengawasan dan penegakan hukum di bidang kelautan dan perikanan bukan hanya menjadi ranah KKP.
“Tentu kami akan meningkatkan sinergi dengan aparat penegak hukum lain, termasuk TNI AL, Bakamla, Polair, dan Kejaksaan,” ujar Adin.
Sebelumnya, Trenggono juga menyampaikan pendekatan ultimum remedium akan lebih didorong dalam penanganan pelanggaran di bidang kelautan dan perikanan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News