Astronom: Posisi Hilal Indonesia Masih di Bawah Kriteria

01 April 2022 19:10

GenPI.co - Pakar astronomi Profesor H Thomas Djamaluddin mengungkapkan posisi hilal secara keseluruhan di Indonesia secara astronomis pada 1 April 2022.

Djamaluddin mengatakan posisi hilal di Indonesia pada masih berada di bawah kriteria baru para menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang ditetapkan pada 2021.

"Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis dan tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja)," kata Djamaluddin di Seminar Posisi Hilal, Jakarta, Jumat (1/3).

BACA JUGA:  Hilal Tertinggi di Bengkulu, Awal Puasa Ramadan Besok

Djamaluddin mengatakan hal itu membuat hilal kemungkinan tidak terlihat di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Berdasarkan kriteria baru MABIMS, Djamaluddin mengatakan hilal baru dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

BACA JUGA:  Begini Penjelasan BMKG soal Hilal Ramadan 2022, Mohon Disimak!

Pihaknya menyebut pada sore ini, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari dua derajat dan elongasinya sekitar tiga derajat.

"Hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau ada yang mengklaim melihat hilal, dimungkinkan itu bukan hilal. Secara astronomi klaim itu bisa ditolak," imbuhnya.

Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag itu mengatakan kemungkinan awal Ramadan jatuh pada 3 April 2022.

Pantauan GenPI.co, sidang Isbat masih berlangsung secara tertutup di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag) RI

Jika sesuai rencana, Menag Yaqut Cholil Qoumas akan menyampaikan hasil sidang Isbat 19.15 WIB.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co