Ramah Lingkungan, 72 Bus Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas

12 Agustus 2019 19:45

GenPI.co – Sebanyak 72 armada bus rapid transit Trans Semarang kini lebih ramah lingkungan. Pasalnya, puluhan armada tersebut telah dipasang converter bahan bakar gas (BBG) yang mengurangi emisi gas buang.

Menurut Kepala Badan Layanan Umum UPTD Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan, penggunaan BBG ini sebagai upaya konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi BBG.

Konversi dari BBM ke BBG ini tidak 100% menggunakan gas, karena masih ada cadangan BBM di setiap armada.

Baca juga:

Sosialisasikan Rute Baru Ganjil Genap, Dishub DKI Sebar Flyer

Jika Taksi Online Tak Kena Aturan Ganjil Genap, Begini Dampaknya!

“Kami menggunakan sistem yang disebut retrofit, yakni dapat menggunakan gas dan solar. Bahan bakar solar digunakan sebagai cadangan,” terang Ade, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2019).

Dijelaskan, manfaat dengan konversi ini, emisi kendaraan menjadi lebih  ramah lingkungan. Selain itu biaya operasional lebih murah karena penghematan bahan bakar, dan membuat mesin awet.

Pihaknya juga dapat melakukan penghematan karena dalam operasional armada, biaya bahan bakar gas lebih murah. 

Sebagai perbandingan, pada pemakaian harian di armada ukuran  sedang, dibutuhkan rata-rata 80 liter solar dengan harga Rp5.150 sedangkan dengan pemakaian gas hanya dibutuhkan 60 liter dengan patokan harga gas di Jakarta Rp3.100 dan solar 21 liter.

“Terkait dengan pembiayaan program konversi dari bahan bakar minyak menjadi BBG sebesar Rp10 miliar, telah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup Jepang untuk pembiayaan dibiayai 50% dengan skema joint crediting mechanism (JCM). Sisa pembiayaan 50%, akan ditanggung oleh APBD Kota Semarang,” tukasnya.

Ade menegaskan mengenai keamanan tabung gas, tabung converter gas yang dipasang sudah melewati uji standar khusus untuk CNG yang memiliki tekanan 200 bar, sehingga berbeda dengan tabung gas LPG. 

Tabung Converter BBG ini dijamin sangat aman jadi tidak perlu khawatir akan meledak. Tabung ini diletakkan di bagian bawah bus.

“Terkait dengan stasiun pengisian bahan bakar gas untuk pengisian pada BRT Trans Semaran , di Semarang saat ini ada SPBG Mangkang, SPBG Penggaron, SPBG Kaligawe,” kata Ade.

BRT Trans Semarang bekerjasama dengan PT Pertagas Niaga dalam hal pengisian BBG dengan mendatangkan 2 MRU (mobile refueling unit). Keberadaan MRU akan memudahkan pengisian bahan bakar dengan CNG,” ungkapnya.

Pengisian BBG sendiri dilakukan di akhir pelayanan sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang. 

Video viral hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina
trans semarang   busway   bbm   bbg   lingkungan   polusi  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co