GenPI.co - Sudah waktunya desa-desa mandiri secara finansial. Caranya adalah dengan pengelolaan dana desa untuk mengembangkan beberapa sektor, utamanya pariwisata.
Hal itu dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojodi dalam acara Festival Desa Wisata di Jakarta, Selasa (13/8)
"Karena dana desa jika hanya dipakai untuk infrastruktur saja tidak akan ada habisnya," tambah Eko.
Dia melanjutkan, sudah banyak desa yang sukses di mana pendapatan desa lebih besar dari pada dana desanya. Karena desa-desa tersebut mengembangkan potensi pariwisata setempat.
Baca juga:
Umbul Ponggok Masuk Media Asing, Kisah Kolam Bikin Desa Jadi Kaya
Desa Kutuh-Bali Jadi Kampung Bola Internasional
Eko kemudian menyebutkan beberapa desa yang bisa dijadikan benchmark. Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah.
Desa tersebut berkreasi pada kolam wisata Umbul Ponggok yang dimilikinya dengan mandekorasi dasar kolam dengan beragam barang benda-benda yang sehari-hari dijumpai di daratan, seperti sepeda motor. Wisatawan pun ramai-ramai berfoto di dalam kolam itu .
“Kini desa tersebut sudah menghasilkan pendapatan desa sebesar Rp14 miliar,” ujarnya.
Desa lainnya adalah Desa Kutuh di Bali. Topgrafi desa yang memiliki tebing dan menghadap ke lautan luas membuat desa itu jadi lokasi olahraga paralayang.
Menurut Eko, desa tersebut sudah bisa menghasilkan Rp17 Miliar per tahun dengan jumlah pajak sebesar Rp3 miliar.
Ditambahkannya, kini di desa Kutuh, angka pengangguran berkurang dan tak ada lagi narkoba.
"Dengan mempergunakan dana desa untuk membangun wisata, maka akan tercipta lapangan kerja dan pendapatan desa yang lebih besar dari dana desa," Eko mengimbuh. (ANT)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News