GenPI.co - Kementerian Agama (Kemenag) lagi butuh formasi 242.080 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan dosen pada 2022.
Dari kebutuhan 242.080 tersebut, guru dan tenaga pendidikan madrasah yang kebutuhannya paling banyak yakni sejumlah 192.008 guru.
“Sejak 2021, guru PPPK pada Direktorat Madrasah yang sudah bekerja baru berjumlah sebanyak 7.380 orang guru tenaga honorer K2,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag M Zain, dilansir dari Antara, Jumat (15/4).
Menurut Zain, Komisi X DPR RI dan Kemenpan RB serta sejumlah kementerian/lembaga lainnya sedang mengajukan usulan kuota PPPK guru dan tenaga pendidik Kemenag RI untuk 2022.
Kondisi tersebut merupakan angin segar bagi para guru non-PNS dalam membangun pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.
"SK dan surat pernyataan penempatan diberikan pada April 2022, ini yang ditunggu-tunggu banyak orang. Insyaallah Sekjen Kemenag yang akan memimpin pembagian SK tersebut," kata dia.
Zain pun merinci kebutuhan guru pegawai negeri sipil (GPNS) tersebut.
Kebutuhan GPNS berbasis rombongan belajar (rombel) sebanyak 192.008 orang, 46.647 Raudhatul Athfal (RA), 91.778 dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), 42.773 dari Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan 10.850 dari Madrasah Aliyah/kejuruan (MA/K).
Zain menilai PPPK merupakan sebuah solusi alternatif dari negara untuk merekognisi guru-guru yang bukan PNS, karena sebanyak 83,44 persen guru madrasah adalah guru honorer.
Data tersebut menunjukkan bahwa guru honorer yang selama ini menjadi pilar utama pembelajaran di madrasah.
"Hal lainnya yang menjadi kabar gembira, yaitu anggaran untuk memenuhi kebutuhan gaji PPPK guru dengan tenaga pendidik telah dialokasikan oleh Kementerian Keuangan dengan kisaran Rp 12,2 triliun," tuturnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News