GenPI.co - Kesibukan polisi yang mengamankan lalu lintas tak berhenti setelah Idulfitri 1443 Hijriah. Usai arus mudik, polisi masih berjibaku mengamankan arus balik Lebaran 2022.
Gelombang eksodus tahunan di Indonesia itu agaknya mulai terasa di jalur Ajibarang, Kabupaten Banyumas, pada Jumat (6/5).
Sejak sore hari pemudik mulai memadati jalanan favorit menuju pintu masuk Tol Pejagan tersebut.
Hari itu, Kasat Bimas Pamatwil Ajibarang Subeno SH MH tahu bahwa puncak arus balik Lebaran 2022 telah dimulai.
Diiringi rintik hujan, Subeno terus mengayunkan tangan dari kiri ke kanan untuk meminta pemudik yang menggunakan roda empat menempel ketat mobil yang didepannya.
"Mengurus arus balik harus powerfull, hujan-hujanan pun tetap berjalan," kata Subeno kepada GenPI.co.
Kepadatan kendaraan terus terjadi di jalur Ajibarang. Pemudik dari arah selatan dan tengah tak berhenti mengalir ke simpang Ajibarang.
Sebanyak 30 personel ditambah untuk mengurai kemacetan, tetapi itu tak juga membuat Subeno bisa bersantai.
Hingga malam tiba, kendaraan pemudik masih mengular panjang. Mereka hanya mampu berjalan 20 kilometer per jam.
"Ya, kalau sudah begini, saya nggak pernah pulang. Kami tugas 24 jam," tuturnya.
Padahal, rumah Subeno berada di Desa Tipar Kidul atau hanya 6 kilometer dari lokasi tugasnya.
Walakin, Subeno harus mengalah dan fokus melayani jutaan pemudik yang akan kembali ke tempat perantauannya.
"Pulang mandi doang, kadang malah nggak mandi," ucapnya sembari tertawa.
Meski lelah, senyum sesekali masih merekah dari wajah Subeno.
Dia sangat bersyukur konsekuensi dari pekerjaannya itu tak dipermasalahkan istrinya.
Meski hal itu juga berarti masa libur Lebaran yang dirayakan banyak orang, tak pula dirasakan keluarganya.
"Keluarga sangat memahami dan mendukung kegiatan suaminya. Ya, untuk masyarakat dahulu," ujar Subeno.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News