GenPI.co - Industri spa di Indonesia masih bercitra negatif, terkecuali di Bali sudah punya konsep dan standarisasi yang tepat. Oleh Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI), citra negatif itu berusaha diubah dengan menyelenggarakan Spa & Wellness Tourism Award 2019.
Perhelatan yang ditujukan bagi pelaku usaha industri spa, profesional spa itu akan digelar pada 9 September 2019 di Grand Ballroom Fairmont Hotel, Jakarta.
“Kita berupaya agar citra negatif spa Indonesia diubah. Karena spa sendiri masuk dalam 13 bidang industri pariwisata,” ujar Ketua Yayasan Pariwisata Spa Indonesia (YPSI) Trisya Suherman.
Baca juga:
Travel and Leisure Nobatkan Bali Miliki Layanan Spa Alami Terindah di Dunia
Terapi Pijat Tradisional Jawa Hipnotis Publik Paris
Ia melanjutkan, industri spa Indonesia memiliki potensi besar menjadi yang terbaik di pasar global. Keunikan teknik dan bahan yang digunakan merupakan sebuah keunggulan yang dapat dimaksimalkan.
Industri spa juga telah diatur dalam Permenparekraf Nomor 24 Tahun 2014. Peraturan tersebut menyebut produk spa memiliki 8 standar pengelolaan spa.
“Kami harapkan Spa & Wellness Tourism Award 2019 dapat meningkatkan awareness terhadap pariwisata Spa Indonesia. Sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan pelaku industri spa di tanah air," kata Trisya.
Lebih lanjut Trisya mengatakan, ajang ini akan memberikan penghargaan untuk 5 kategori profesi, 17 kategori industri, dan memilih 3 Duta spa.
Ia berharap, ajang ini memberikan pemahaman dan standarisasi pengelolaan industri di bidang spa. Selain itu untuk meningkatkan kualitas daya saing tenaga kerja bidang terapis spa dan meningkatkan kompetensi sertifikasi. Di samping itu para terapis spa lebih memahami pentingnya profesional dan legalitas.
“Daya saing industri pariwisata ditentukan oleh kualitas industri dan kualitas SDM yang didasarkan pada standar usaha pariwisata dan SDM pariwisata melalui kualifikasi okupansi nasional,” imbuh Trisya
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News